alodunia.com (Eropa) – Setidaknya ada 40 orang meninggal dunia sejak Jumat/6-1-2017 kemarin,
di beberapa negara Eropa. Mereka meninggal dunia karena gelombang dingin yang
sangat ekstrem. Kebanyakan korban jatuh di Polandia. Namun demikian, fenomena
pembekuan sudah mulai menghilang Senin kemarin.
Di Polandia, Senin kemarin, 10 orang meninggal
dunia karena suhu yang turun hingga minus 20 derajat Celcius. Sebelumnya, yaitu
pada hari Jumat dan Sabtu, 20 orang juga meninggal dunia dengan sebab serupa. Pusat
keamanan nasional Polandia mencatat setidaknya ada 65 orang meninggal dunia karena
suhu dingin sejak bulan November yang lalu.
Di Ceko, pemerintah menyatakan terdapat 6
orang meninggal dunia karena suhu dingin sejak Jumat yang lalu. Mayoritas
mereka adalah gelandangan, dan 4 di antaranya di ibukota Praha.
Di beberapa negara Balkan, suhu turun hingga minus
28 derajat Celcius. Ditemukan seorang gelandangan berumur 65 tahun membeku
hingga meninggal dunia di ibukota Macedonia, Skopje.
Di Ukraina, media lokal menyebutkan terdapat 8
orang meninggal dunia kedinginan, dan 5 orang lainnya di Belarus.
Kemarin, terdapat 9 orang meninggal dunia di
Italia. Terjadi juga kecelakaan lalu lintas karena salju tebal yang menewaskan
4 orang Portugal dan melukai 20 orang lainnya.
Di beberapa kota di Serbia, suhu bisa mencapai
minus 33 derajat Celcius. Banyak imigran yang menjadikan gudang-gudang di
stasiun kereta api sebagai tempat penampungan. Mereka terpaksa meninggakan
kamp-kamp yang didirikan pemerintah.
Di Moskow, suhu mencapai minus 25 derajat Celcius. Di
Turki, salju tebal menutupi kota Istanbul selama tiga hari berturut-turut yang
menyebabkan ditundanya 277 penerbangan dari dua airport.
(aljazeera/alodunia.co)