alodunia.com (Al-Quds) – Sebuah sumber dari gerakan
perlawanan Islam di Palestina (HAMAS) bahwa Ismail Haniyeh, wakil kepala Biro Politik
HAMAS, telah melakukan berdiskusi dengan para pemimpin HAMAS tentang penyelesaian
krisis listrik di Jalur Gaza.
Disebutkan juga bahwa HAMAS telah berkomunikasi dengan
pemerintah Turki tentang pengadaan 10 ribu ton bahan bakar untuk mengoperasikan
stasiun pembangkit listrik, bantuan keuangan mendesak, dan usaha keras dalam
menyelesaikan krisis ini secara fundamental.
Jumat/13-1-2017 kemarin, kembali terjadi demonstrasi di
Jalur Gaza menuntut penyelesaian krisis listrik. Sementara Hamas, yang
memprakarsai demontrasi tersebut menimpakan tanggung jawab kepada pemerintah Mahmoud
Abbas di Tepi Barat sebagai penyebab krisis ini.
Sebelumnya terjadi demonstrasi juga di wilayah utara Gaza,
yang diselenggarakan Front Demokrasi Pembebasan Palestina, menuntut agar
listrik dan penderitaan rakyat Gaza bersifat netral dan dijauhkan dari
persengkataan politik.
Juru bicara HAMAS, Fawzy Barhoom, mengatakan, “Kami
menimpakan masalah ini kepada Mahmoud Abbas dan pemerintahannya di Ramallah. Mereka
yang harus bertanggung jawab atas dampak yang terjadi dari krisis listrik yang
sengaja dibuat-buat demi kepentingan politik. Hal ini bertujuan untuk lebih
menguatkan blokade atas Gaza dan menimbulkan ketakutan.”
(aljazeera/alodunia.com)