Ketika Turki Berani Ungkap Skandal Paman Sam - www.alodunia.com

728x90 AdSpace

Trending

Ketika Turki Berani Ungkap Skandal Paman Sam

alodunia.com – Keterlibatan Amerika dalam menciptakan musuh-musuh boneka bagi dunia Barat sudah bukan rahasia lagi. Musuh boneka itu dijadikan alasan untuk memerangi umat ataupun negara Islam yang sedang bangkit.

Dulu ada Al-Qaida yang dijadikan alasan untuk menyerang Afghanistan dan Irak pasca serangan 11 September 2001. Sekarang Amerika bekerja sama dengan Iran, Irak, dan Suriah menciptakan ISIS untuk menekan gerakan revolusi rakyat Suriah, dan menghambat laju perkembangan dan keislaman Turki di bawah kepemimpinan Erdogan.

Banyak sekali bukti yang menguatkan keterlibatan pemerintah Iran, Irak, dan Suriah dalam menciptakan musuh baru bernama ISIS. Bashar Al-Asad membebaskan tokoh-tokoh Islam yang sebelumnya dituduh sebagai teroris bersamaan dengan pecahnya gerakan menuntut reformasi di Suriah. Pasukan Irak juga mundur dari sebuah provinsi besar seperti Mosul, seakan sedang menyerahkannya kepada ISIS bulat-bulat dengan segala peralatan perangnya.

Sementara perang yang dilakukan koalisi internasional pimpinan Amerika terlihat tidak serius dalam memberantas ISIS. Bahkan beberapa kali terkesan mendukung ISIS agar tetap hidup hingga semua tujuan penciptaannya tercapai.

Selain menggagalkan revolusi di Suriah, tujuan lain dihadirkannya ISIS adalah untuk menggagalkan Turki Erdogan yang kebetulan juga mendukung adanya perbaikan di Suriah. Karena Erdogan juga bertekad untuk memperjelas identitas keislaman negara yang bersentuhan langsung dengan benua Eropa ini. Yang lebih menjengkelkan, di masa kepemimpinannya, negara yang lama terpuruk ini mengalami kebangkitan ekonomi yang bisa mengancam kepentingan negara-negara Barat.

Saat terjadinya kudeta yang akhirnya berhasil digagalkan, para pejabat Turki hanya menyinggung Paman Sam yang melindungi Fethullah Gulen, kemudian memberikan dukungan kepada Partai Kurdistan yang selama ini menjadi musuh besar kesatuan Turki. Namun kali ini, Turki secara jelas menuduh Amerika mendukung terorisme, dan menyatakan telah memiliki bukti-bukti keterlibatan Amerika tersebut. Pernyataan ini tentu telah membuka kedok Amerika yang selama ini mengklaim sedang memimpin perang melawan terorisme.

Di antara pejabat yang dengan nyata menuduh Amerika adalah presiden Turki sendiri, Recep Tayyip Erdogan, yang menyatakan beberapa hari ini, “Kami memiliki bukti-bukti yang menguatkan bahwa pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat memberikan dukungan kepada ISIS, pasukan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG), dan  Partai Persatuan Demokrasi (DUP) di Suriah.”

Tidak hanya itu, Erdogan juga mengritik NATO dalam menyikapi ancaman-ancaman yang berasal dari Suriah. Karena Turki juga salah satu anggota NATO, “NATO yang menonton Turki yang seluruh perbatasannya diancam dari Suriah. Sekarang, NATO juga tidak membantu operasi kami membebaskan Al-Bab. Tidak hanya NATO saja, tapi juga negara-negara yang pasukannya ada di kawasan dan menjadi sekutu Turki.”

Erdogan bertanya, “Sebenarnya, yang menjadi sekutu kalian itu Turki atau organisasi-organisasi teroris separatis itu? Bagaimana mungkin kalian mendukung organisasi-organisasi yang kalian sendiri mengatakannya sebagai teroris? Ini sama sekali tidak masuk akal.”

Erdogan kembali menekankan, “Amerika benar-benar mendukung organisasi-organisasi teroris separatis, dan menolak untuk mendukung Turki. Padahal kita adalah sekutu karena sama-sama anggota NATO.”

Hal yang sama disampaikan oleh menteri pertahanan Turki, Fikri IŞIK, “Politik Amerika yang dilakukan dalam krisis Suriah adalah contoh kegagalan yang sangat mengecewakan. Kalian yang membentuk koalisi internasional untuk memerangi ISIS, lalu kenapa kalian tidak mendukung ketika kami membutuhkan kalian saat menghadapi ISIS?”

Bukan hanya menuduh Amerika terlibat dalam mendukung ISIS, Turki juga mengisyaratkan sebuah ancaman menutup pangkalan udara Incirlik bagi NATO dan Amerika, “Pangkalan udara Incirlik adalah milik Turki, dan bukan milik NATO. Pemakaiannya harus seizin Turki. Keputusan final terkait Incirlik berada di tangan Turki.”

Sikap dan pernyataan Turki sudah sangat keras, tapi tidak banyak mengubah sikap Amerika dan Barat terhadap Turki dan negara-negara Islam. Tapi setidaknya, telah terungkap wajah asli negara yang mengklain sebagai yang terkuat di dunia, ternyata tidak bisa diandalkan karena membawa malapetaka bagi umat Islam. Bagaimana mungkin orang yang menyalakan api diminta untuk mematikannya? (almoslim/alodunia.com)

Penulis: 
Dr. Ziad El-Chami
Ketika Turki Berani Ungkap Skandal Paman Sam Reviewed by Alo Dunia on 1/10/2017 Rating: 5 alodunia.com – Keterlibatan Amerika dalam menciptakan musuh-musuh boneka bagi dunia Barat sudah bukan rahasia lagi. Musuh boneka itu dij...