Alodunia.com (London) – Parlemen Inggris harus
membahas petisi yang telah ditandatangai lebih dari 150 ribu orang hanya
beberapa jam setelah diluncurkan. Petisi bertujuan untuk melarang presiden
Amerika, Donald Trump, datang berkunjung ke Inggris.
Surat kabar Daily Mirror memberitakan, ribuan orang menandatangani
petisi ini setiap menitnya. Lebih dari 10 ribu orang menandatangi petisi ini
pada jam pertama sejak diluncurkannya. Sebuah petisi baru bisa dibahas di
parlemen jika ditandatangani oleh 100 ribu orang.
Jumat yang lalu, Presiden Trump menandatangai keputusan
mencegah rakyat 7 negara Islam masuk ke wilayah Amerika. Suriah, Iran, Irak,
Libya, Somalia, Sudan, dan Yaman. Termasuk mereka yang sudah memiliki green
card yang merupakan izin tinggal yang resmi.
Dalam petisi disebutkan, “Trump dibolehkan masuk ke Inggris
sebagai presiden Amerika, tapi tidak boleh melakukan kunjungan resmi kenegaraan.”
Sementara pemerintah Inggris, secara resmi, telah menyampaikan penolakan terhadap
keputusan Presiden Trump melarang rakyat 7 negara Islam masuk ke Amerika.
Sementara itu saat berada di Amerika, perdana menteri, Theresa
May, telah menyampaikan undangan kepada Trump untuk melakukan kunjungan
kenegaraan ke Inggris, dan bertemu dengan Ratu Elizabeth.
Jeremy Corbyn, ketua Partai Buruh, mengatakan, “Kunjungan
Trump harus dibatalkan sampai keputusan melarang masuknya rakyat 7 negara itu
benar-benar dicabut.” (aawsat/alodunia.com)