Alodunia.com (Ottawa) – Kepolisian provinsi Québec,
Kanada, Senin/30-1-2017 kemarin, menyatakan telah berhasil menangkap dan
mengindetifikasi tersangka pelaku aksi teror yang menyerang sebuah masjid di Québec,
yang menjatuhkan 6 orang korban meninggal dunia dan 19 orang luka-luka, Ahmad
kemarin lusa.
Ada dua orang yang ditangkap, yaitu Alexandre Bissonnette dan
Mohamed Khadir. Salah satu ditangkap di tempat kejadian, dan lainnya ditangkap
di daerah lain, setelah menelepon polisi untuk menyerahkan diri.
Dua orang yang ditangkap itu ada yang berstatus sebagai
tersangka, ada yang berstatus sebagai saksi mata. Kepolisian tidak menyebutkan
siapa di antara dua orang yang ditangkap sebagai tersangka.
Aksi teror ini terjadi di tengah suasana krisis diskriminasi
akibat keputusan presiden Amerika, Donald Trump, untuk mencegah masuknya
pengungsi Suriah dan warga negara dari 7 negara berpenduduk mayoritas Muslim.
Banyak sekali respon mengecam dari berbagai belahan dunia,
seperti Turki, Qatar, Jerman, Prancis, Libanon, Swedia, dan Denmark. Organisasi
dunia Islam seperti OKI juga sudah mengecam dan menuntut pengusutan kasus ini dengan
baik.
Dalam sambutan pembukaan pertemuan dengan perwakilan
partai-partai, di Parlemen Federal Kanada, perdana menteri, Justin Trudeau, juga
mengatakan, “Rakyat Kanada tidak akan terpecah menyikapi kekerasan ini. Akal
kita tidak akan kacau, kita buka hati-hati kita.”
Trudeau menekankan bahwa kekerasan tidak akan mendapat
tempat di Kanada. “Aksi teror yang dilakukan kepada komunitas Muslim merupakan
kejahatan yang dilakukan kepada seluruh rakyat Kanada,” demikian ungkapnya.
Trudeau mengakhiri sambutannya dengan mengatakan, “Hati kita
semua turut merasa sedih. Yakinlah bahwa 36 juta rakyat Kanada sepenuh hati
mendukung satu juta warga Muslim.” (yenisafak/anadolu/alodunia.com)