alodunia.com (Al-Quds) – Ketua Harakah Islamiyah di
tanah jajahan Israel, Syaikh Raed Salah, mengatakan bahwa janji presiden
Amerika terpilih, Donald Trump, untuk mengakui Al-Quds sebagai ibukota Israel
dengan cara memindahkan kantor kedubes ke kota Al-Quds akan berakibat bencana
yang besar.
Dalam program acara ‘Bilaa Hudud’ di stasiun televisi Aljazeera,
Syaikh Raed Salah, yang baru saja dibebaskan setelah dipenjara selama 9 bulan,
mengatakan:
Trump mengumumkan perang melawan Allah Taala dan Al-Quranul Karim. Trump juga perang melawan PBB dengan resolusi-resolusinya yang menyatakan bahwa kota Al-Quds adalah wilayah jajahan. Tidak mungkin menjadi ibukota Israel.
Menurut Syaikh Raed Salah, saat ini Israel berada dalam masa
kegagalan meyahudikan kota Al-Quds. Kegagalan ini akan terus berlanjut, karena
penjajahan adalah kesalahan, dan kesalahan pasti akan segera hilang. Syaikh
Raed Salah juga mengatakan:
Al-Aqha tidak boleh masuk dalam perundingan. Walaupun masih selalu dalam keadaan bahaya, Al-Aqsha adalah milik kita hingga Hari Kiamat.
Menurut Syaikh Raed Salah, sebelum dibebaskan intelihen Israel
menemuinya untuk membicarakan masalah Al-Aqsha. “Aku menolaknya. Kukatakan bahwa
Al-Aqsha tidak bisa dirundingkan karena itu miliki kami hingga Hari Kiamat.”
(palinfo/alodunia.cm)