alodunia.com (Astana) – Perundingan terkait Krisis di
Suriah akan dimulai hari ini, Senin/23-1-2017 di Astana, ibukota Kazakhstan. Perundingan
yang diprakarsai Rusia dan Turki ini bertujuan melanggengkan gencatan senajata
yang sedang berlangsung, dan mencari jalan keluar diselesaikannya krisis Suriah
yang sudah berkepanjangan.
Sementara itu delegasi rezim Bashar Al-Asad sudah meninggalkan
Damaskus menuju Astana. Delegari yang terdiri dari 10 orang dipimpin oleh duta
besar Suriah di PBB, Bashar Jaafari.
Sumber diplomasi Rusia menyebutkan belum adanya kepastian
bahwa dua delegasi, yaitu oposisi dan rezim Bashar Al-Asad akan bertemu dan
bertatap muka atau tidak. Walaupun kalau sampai hal itu terjadi, akan sangat
baik.
Alexander Lavrentyev, ketua delegasi Rusia dalam perundingan
Astana mengatakan bahwa semua pihak berharap cepat adanya kesepakatan tentang
cara berjalannya pertemuan-pertemuan dalam perundingan ini.
Kairat Abdrakhmanov, menteri luar negeri Kazakhstan telah
melakukan pertemuan dengan utusan PBB untuk krisis Suriah, Staffan de Mistura,
dan pimpinan delegasi negara-negara yang terlibat dalam perundingan. Perbincangan
itu dilakukan untuk berkonsolidasi tentang persiapan terakhir sebelum
perundingan benar-benar dimulai. Abdrakhmanov sudah bertemu juga dengan ketua
delegasi Turki, Iran, dan Rusia.
Negara-negara Barat juga mengirim utusan pada perundingan
ini, tapi tidak banyak dan hanya sampai tingkat duta besar saja. Di antara negara
Barat yang turut serta adalah Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Uni Eropa.
(skynews/alodunia.com)