alodunia.com (Riyadh) – Putra mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammad bin Salman Al-Saud,
kembali menuduh Iran terlibat dalam aksi terorisme dan melanggar kedaulatan
negara-negara lain.
Dalam wawancaranya dengan majalah Foreign Affairs, Pangeran Mohammad mengomentari tentang kemungkinan pulihnya hubungan Saudi-Iran, “Tidak ada poin yang perlu dirundingkan dengan pemerintah Iran. Karena Iran masih bersikukuh menyebarkan ideologi penghancuran, terlibat dalam aksi-aksi terorisme, dan melanggar kedaulatan negara lain.”
Menurutnya, selama tidak juga mengubah politiknya, maka Saudi merasa rugi jika berfikir untuk bekerja sama dengan Iran.
Hubungan Saudi-Iran mengalami krisis parah saat Saudi mengumumkan pemutusan hubungan diplomasinya dengan Iran pada tanggal 3 Januari 2016 yang silam. Pemutusan itu sendiri menyusul terjadinya penyerangan dan perusakan kantor kedutaan besar Saudi di Teheran, dan pembakaran kantor konsulat di kota Mashhad.
Aksi-aksi kekerasan di Iran itu sebagai bentuk protes atas eksekusi mati yang dilakukan Saudi kepada seorang tokoh Syiah Saudi, Nimr Bair Al-Nimr sehari sebelumnya, 2 Januari 2016. (alodunia.com/raialyoum.com)