alodunia.com (Al-Quds) – Aksi tabrak yang dilakukan seorang warga Palestina yang menewaskan
sejumlah tentara Israel, Ahad/8-1-2017 kemarin, mendapat kecaman dari beberapa
pihak, termasuk Turki di dalamnya.
Perdana menteri Turki, Binali Yıldırım,
mengecam aksi tersebut, dan mengucapkan belasungkawa kepada para tentara yang
tewas. Demikian juga wakil perdana menteri, Mehmet Şimşek, yang bahkan menyebut
aksi sebagai teror yang sangat hina.
Melalui akun twitternya, Şimşek mengatakan,
“Rasa kemanusiaan harus membuat seluruh negara untuk bersatu melawan terorisme,
tanpa alasan apapun.”
Pernyataan dan kecaman dari Turki, yang selama
ini selalu membela perjuangan Palestina, memancing protes dari para aktivis
Palestina. Mereka menyebutkan, rakyat Palestina berhak melakukan hal seperti
ini, dan aksi tabrak seperti ini tidak mesti menjadi bukti adanya ISIS di
Palestina.
Dr. Said El-Haj, seorang pengamat politik Palestina,
mengatakan, “Perlawanan bukan terorisme. Tidak ada ISIS di Palestina.
Membicarakan tentang ISIS bersamaan terjadinya aksi tabrak hanya isu yang
dipublikasi Israel untuk mengkriminalkan perjuangan. Al-Quds adalah tanah
jajahan, dan aksi ini menargetkan para tentara penjajah yang bersenjata.”
(alodunia.com/turkpress.co)