Apa yang Tersembunyi Saat Trump Ancam Iran? - www.alodunia.com

728x90 AdSpace

Trending

Apa yang Tersembunyi Saat Trump Ancam Iran?

alodunia.com (Washington) - Presiden Donald Trump berkali-kali mengancam Iran menyusul uji coba peluru kendali beberapa hari lalu. Tindakan Iran disebutnya sebagai ‘bermain api’.

Melalui akun resmi Twitternya, Trump mengatakan, “Teheran tidak bisa menghargai betapa Obama bersikap lembut kepada mereka. Aku tidak akan seperti Obama.” Sebelumnya, Trump juga mengatakan, “Semua kemungkinan balasan bisa saja terjadi.”

Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, langsung membalas, “Iran tidak akan pedulikan ancaman-ancaman itu. Karena rasa aman kami berasal dari rakyat kami. Kami tidak akan memulai perang, tapi kami bisa menggunakan senjata untuk membela diri.”

Bahasa-bahasa panas antar dua negara ini mengingatkan kepada permusuhan yang dibuat-buat antara kedua negara tersebut selama beberapa dekade sejak berkuasanya Khomeini. Saling ancam seperti ini adalah sebuah politik yang telah disepakati keduanya untuk memperoleh kepentingan-kepentingan mereka di Timur Tengah.

Karena tak satu pun ancaman itu yang terlaksana. Bahkan yang terjadi di Timur Tengah adalah tindakan-tindakan Iran yang membantu Amerika dan Israel mendapatkan kepentingannya.

Pada tahun 2005 George Bush menekankan bahwa sangat mungkin menyerang Iran secara militer. Hal yang sama juga dilakukan Barack Obama. Ancaman bertubi-tubi itu hanya berujung dengan kesepakatan nuklir antara Iran dan 6 negara besar.

Sangat mungkin gaya Trump hanya melanjutkan ‘lagu lama’ Amerika. Tujuannya pasti memudahkan Iran untuk semakin mencengkeram kekuasaannya di Timur Tengah. Iran akan berlagak sebagai pihak yang melawan dan tidak mau tunduk dengan Amerika. Padahal yang Iran lawan adalah umat Islam, bukan Amerika.

Gejala seperti ini bisa dirasakan dari pernyataan pejabat-pejabat Amerika. Bahasa mereka adalah mengancam, tapi tidak ada secara lapangan tidak ada penambahan pasukan dan persiapan apa-apa di Timur Tengah.

Sebenarnya banyak pengamat telah melihat hal ini, dan memperingatkan umat Islam untuk tidak mengikuti irama permainan mereka. misalnya Prof. Mohamed Habib Marzouki yang meminta umat Islam tidak jatuh di lubang yang sama. “Media Arab seperti biasanya, masuk dalam jabakan. Berkali-kali jatuh di lubang yang sama,” demikian katanya.

Marzouki menyampaikan melalui akun Twitternya, “Setelah kubu musuh Amerika kehilangan kredibilitasnya, dan terungkap semua kebohongannya, saat inilah kita lihat Iran mengancam Amerika secara berlebihan. Iran ingin mendapat kartu dukungan lagi.”

Marzouki menambahkan, “Ancaman para pejabat Iran bertujuan mendapatkan dua hal; soliditas dalam negeri, dan tampil sebagai pelawan Amerika. Aku yakin kali ini mereka gagal. Rezim Iran sedang sekaratul maut.”

Dr. Abdullah Al-Nafisi, pemikir dan pakar ilmu politik Kuwait, mengatakan, “Setiap kali timbul masalah besar di dalam negeri, Iran selalu sengaja membuat masalah dengan luar negeri, hanya untuk propaganda. Pola ini terus berulang sejak tahun 1980. Inilah tafsiran uji coba rudal balistik beberapa hari lalu.”

Hingga kini, Iran yang sering dikatan sebagai sumber teroris terbesar, masih aman-aman saja. ‘Setan Terbesar’ ini bahkan diajak melakukan kesepakatan nuklir yang sangat menguntungkannya.

Bahkan Anwar Malek, jurnalis Aljazair, mengatakan, “Sejak dulu, Iran selalu menjadi alat Barat untuk mewujudkan kepentingan Barat di Timur Tengah. Maka bisa kita lihat, dalam kondisi diancam atau dimanja Barat, Iran selalu memusuhi bangsa Arab dan umat Islam.

Menurut Malek, rezim Iran masih tetap eksis karena dua senjata mereka. Pertama adalah sejata agama berupa tampil sebagai pihak yang terzhalimi. Kedua, senjata dunia, tampil sebagai penentang dan musuh Barat. (almoslim/alodunia.com)

Ziyad El-Chami
Apa yang Tersembunyi Saat Trump Ancam Iran? Reviewed by Alo Dunia on 2/04/2017 Rating: 5 alodunia.com (Washington) - Presiden Donald Trump berkali-kali mengancam Iran menyusul uji coba peluru kendali beberapa hari lalu. Tinda...