alodunia.com (Kairo) – Pihak keamanan Mesir,
Ahad/12-2-2017 kemarin, dua orang aktivis yang giat melawan pemerintah kudeta,
di kota Badar, Kairo. Pemerintah menyatakan keduanya meninggal setelah terjadi
baku tembak dengan aparat keamanan.
“Saat aparat menggrebek sebuah apartemen tempat kedua orang
itu bersembunyi, terjadi baku tembak dengan aparat keamanan yang berakhir
dengan kematian keduanya. Mereka berdua sedang merencanakan operasi-operasi
yang membahayakan target-target vital pemerintah,” demikian Departemen Dalam
Negeri menerangkan.
Kedua aktivis itu adalah Ahmad Abdul Aziz (24 tahun) dan
Mahmoud Antabli Muhammad (31 tahun). Menurut keterangan, keduanya adalah buron
dalam banyak kasus kejahatan. Terutama adalah tuduhan bergabung dengan
organisasi terlarang yang melakukan aksi-aksi teror di Mesir.
Sementara itu, para netizen menyebutkan bahwa Ahmad Abdul
Aziz adalah anak salah seorang mantan anggota parlemen di masa pemerintahan Presiden
Muhammad Morsi. Dia adalah anggota jamaah Ikhwanul Muslimin.
Lembaga-lembaga HAM menuduh pemerintah kudeta melakukan
operasi tersistem membunuhi para aktivis oposisi. Para aktivis yang menentang
terjadinya kudeta militer itu dibunuhi di luar koridor hukum. Telah puluhan
orang yang menjadi korbannya. Setelah oprasi, seperti sebelum0sebelumnya pemerintah
akan menyebutkan terjadinya baku tembak dengan para aktivis, padahal mereka
tidak bersenjata. (aljazeera/alodunia.com)