alodunia.com - Boko Haram sebuah organisasi
bersenjata di Nigeria sering menjadi pemberitaan internasional. Banyak aksi bersenjata
yang cukup menarik media internasional menjadikannya topik utama. Misalnya kasus
penculikan lebih dari 200 pelajar putri yang sempat menjadi tragedi kemanusiaan
dunia. Sekali lagi Islam dan umat Islam tercoreng, karena mereka mengklaim
memperjuangkan Islam dan umatnya yang tertindas di Nigeria.
“Boko Haram tidaklah mewakili Islam atau umat Islam.
Organisasi ini hanyalah bikinan pihak-pihak yang sedang melakukan konspirasi
merusak persatuan Nigeria dan melemahkan wilayah utara secara politik, ekonomi,
dan keamanan. Namun secara langsung juga berefek pada membuat buruk citra Islam
di mata dunia.”
Demikiaan dikatakan Daud Imram Malasa, seorang aktivis Islam
dan ketua umum Organisasi Persatuan Muslimin Nigeria. Daud juga menantang media
mainstream untuk berani mempublikasikan kejadian sebenarnya. Misalnya
berkali-kali kepolisian menangkap beberapa anggota Boko Haram, ternyata
kemudian diketahui beragama Kristen.
Penyokong dana Boko Haram, menurut Daud, juga adalah seorang
jenderal purnawirawan bernama Jeremiah Useni. Dia adalah seorang agen beragama
Kristen yang bekerja pada badan intelijen asing. Dia jugalah yang membela
Muhammad Yusuf, pendiri Boko Haram sebelum meninggal. Kematian Yusuf juga
banyak dinilai pengamat dan aktivis HAM sebagai sebuah konspirasi untuk
menutupi rahasia Boko Haram yang sebenarnya. Yusuf mati terbunuh setelah
menyerahkan diri kepada kepolisian.
Banyak pihak mengatakan bahwa ayah Yusuf adalah anggota
organisasi radikal dan teroris, Maitatsine. Pemimpin organisasi ini juga mati
terbunuh. Dia adalah seorang beragama Kristen yang memakai nama Islam.
Organisasi ini telah membunuh ribuan umat Islam dan ratusan orang Kristen.
Slogan yang dibawanya juga sama dengan Boko Haram, yaitu memperjuangkan
diterapkannya Syariah Islam di Nigeria. Tapi kemudian publik mengetahui bahwa
pemimpin organisasi ini adalah Mohammed Marwa. Dia adalah seorang beragama
Kristen yang belajar Al-Qur’an dan beberapa ilmu Islam untuk melaksanakan
agenda asing menghancurkan fenomena kebangkitan Islam di utara Nigeria.
Peristiwa itu terjadi antara tahun 1970-1980 an.
Yang aneh, Boko Haram muncul setelah adanya deklarasi
penerapan Syariah Islam di wilayah utara Nigeria dan kuatnya fenomena
kebangkitan Islam. Saat itu banyak program charity dan pendidikan Islam baik
berasal dari pemerintah maupun non pemerintah merebak luas di wilayah utara
tersebut. Namun setelah kehadiran Boko Haram, semua itu hilang. Bahkan program
penerapan Syariah juga terhenti. Ratusan sekolah Islam ditutup, demikian juga
banyak yayasan Islam dibubarkan. Bahkan para aktivis dakwah Islam juga banyak
yang ditangkap. Sebenarnya ada apa di balik Boko Haram? (islamion/alodunia.com)