Eropa Tidak Hormati Demokrasi di Turki - www.alodunia.com

728x90 AdSpace

Trending

Eropa Tidak Hormati Demokrasi di Turki

alodunia.com – Sejak upaya kudeta yang gagal di Turki musim panas tahun silam, sikap negara-negara Eropa memang cukup disayangkan. Eropa menyikapi Turki dengan standar ganda. Kudeta militer tidak mereka kutuk dengan keras, padahal sangat bertentangan dengan prinsip paling sederhana dalam demokrasi.

Eropa tidak berkenan ada sebuah negara Islam yang kuat  dan memiliki sikap mandiri di Eropa. Hal ini yang dialami Turki sejak terbitnya bintang Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) di bawah pimpinan Recep Tayyip Erdogan. Oleh karena itu, alih-alih turut murka dengan adanya kudeta, Eropa malah mengecam tindakan Erdogan yang dinilai ‘lebay’ dalam membersihkan orang-orang yang dituduh terkait dengan kedeta tersebut.

Tentu saja Turki tidak diam saja. Turki kesal dengan negara-negara yang mengklaim dirinya sebagai guru demokrasi itu. Turki mempertanyakan di mana klaim bahwa Barat menghormati kehendak rakyat dan anti dengan penguasa tangan besi militer? Suhu kian memanas dengan sikap beberapa negara Eropa menerima dan menampung kader-kader Partai Buruh Kurdistan (PKK) yang dikategorikan organisasi teroris oleh pemerintah Turki. Turki berpikir, bagaimana mungkin Barat yang sedang memerangi terorisme, malah menampung para teroris?

Beberapa hari ini, suhu hampir mendidih dengan sikap Belanda, Jerman, dan Swiss yang mencegah bertemunya massa Turki dengan beberapa menteri untuk melakukan kampanye referendum amandemen konstitusi. Eropa menuduh amandemen itu hanya untuk mensahkan Erdogan sebagai seorang diktator. Kebanyakan kalangan tentu menilai ini sebagai sebuah intervensi Eropa dalam urusan internal Turki. Sebuah negara bebas memilih sistem pemerintahannya; parlementer maupun presidensial.

Pengusung ide perubahan itu juga berhal menerangkan tujuan-tujuan perubahan itu kepada massa melalu even kampanye. Bahkan diadakannya kampanye ini membuktikan tidak adanya paksaan agar memilih setuju amandemen tersebut. Sikap Belanda yang mencabut izin mendatang pesawat yang membawa menlu Turki, Mevlut Cavusoglu, bahkan dinilai sebagai sebuah tindakan arogan dalam tatakrama diplomasi. Hal yang sama dialami menteri keluarga dan kebijakan sosial, Fatma Betul Sayan Kaya, yang ditahan bersama rombongannya untuk dikeluarkan ke Jerman.

Erdogan yang selalu bersikap lugas, menanggapi hal ini sebagai sebuah tindakan Nazisme. Bahkan para pejabat elit Turki, menilai sikap permusuhan Eropa bukan hanya dialamatkan kepada Turki, tapi juga seluruh umat Islam di dunia. Hal itu karena Turki membuktikan perannya yang sangat besar dalam membela umat Islam dalam berbagai permasalahannya. Kejadian ini menunjukkan bahwa Eropa sebenarnya belum bisa menghilangkan wajah rasisme buruknya. Mereka hanya menggunakan topeng kala diperlukan. (almoslim/alodunia.com)

Penulis: Khalid Mustafa
Eropa Tidak Hormati Demokrasi di Turki Reviewed by Alo Dunia on 3/17/2017 Rating: 5 alodunia.com – Sejak upaya kudeta yang gagal di Turki musim panas tahun silam, sikap negara-negara Eropa memang cukup disayangkan. Eropa...