alodunia.com (Ankara) – Wakil perdana menteri Turki, Numan
Kurtulmuş, menyebut semakin meningkatnya gelombang rasisme, anti-Islam dan
anti-imigran di Eropa seperti kanker.
Pernyataan ini disampaikannya dalam sebuah seminar yang
diadakan Pusat Studi politik dan Ekonomi dengan tema “Sistem Presidensial: Pemerintahan
yang Efektif dan Demokrasi yang Kuat” di Ankara, Selasa/7-3-2017 kemarin.
Lebih lanjut Kurtulmuş mengatakan, “Aku menilai semakin
meningkatnya rasisme, anti-asing, anti-imigran, terutama anti-Islam, dan
memperwujudkannya dalam kebencian kepada Turki dan Presiden Erdogan pada
tahun-tahun terakhir ini, sudah seperti penyakit kanker di benua Eropa.”
Kurtulmuş menambahkan, “Fenomena ini bisa dipahami sebagai
suara kaki-kai fasisme yang kian meningkat di Eropa. Jika dibiarkan terus
meningkat, fasisme ini akan merobohkan Eropa dari dalam.
Oleh karena itu, menurut Kurtulmuş, harus ada langkah nyata
dalam menghadapi terus meningkatnya rasisme, fasisme, anti-Islam, dan
anti-Turki di Eropa.
Sebelumnya, Ahad kemarin, Presiden Erdogan mengkritik keras
sikap Jerman yang melarang acara memberikan dukungan amandemen konstitusi Turki
yang dilakukan komunitas Turki di Jerman. Erdogan menyebut hal itu tidak jauh
berbeda dengan yang dilakukan Nazi. (almoslim/alodunia.com)