alodunia.com (Istanbul) – Pemikir Arab Mauritania, Muhammad
bin Mukhtar Al-Shinqiti, menilai koalisi negara-negara Teluk dengan Turki akan
bisa membuat mereka tidak lagi membutuhkan Amerika yang selama ini menjadi
tempat berlindung banyak negara tersebut. Selain itu, koalisi besar ini akan
bisa menahan laju ekspansi Syiah Iran.
Dalam wawancara dengan kantor berita Anadolu di Istanbul,
pemikir muda anggota Persatuan Ulama Muslim Sedunia (IUMS) pimpinan Syaikh
Yusuf Al-Qaradhawi ini mengatakan, “Aku lihat memang ada arah mewujudkan koalisi
antara negara-negara Arab Teluk dengan Turki. Selama 100 tahun militer Turki tidak
ada di Jazirah Arabiyah, baru kali ini mereka datang ke pangkalan militer
Qatar.”
Al-Shinqiti menambahkan, “Saat ini Saudi juga mulai
melakukan kerja sama militer dengan Turki. Terutama dalam bidang industri
militer. Ini adalah sebuah inisiatif yang akan mengubah keseimbangan pengaruh
di Timur Tengah. Memang masih terlalu dini, tapi pasti akan ada pengaruhnya di
masa mendatang.”
Menurut Al-Shinqiti, banyak sekali kepentingan yang sama
antara negara-negara Jazirah Arabiyah dan Turki. “Kepentingan politik tidak
bisa dipisahkan dari kepentingan ekonomi. Negara-negara Teluk memerlukan payung
strategis yang kuat apalagi setelah beberapa kali terjadinya lepas tangan dan pengkhianatan
oleh Amerika. Sementara Turki memerlukan energi.” (anadolu/alodunia.com)