alodunia.com (Kuala Lumpur) – Dari hasil terbaru pemeriksaan,
Rabu/8-3-2017 hari ini, dalam kasus upaya pembunuhan Raja Salman di Kuala
Lumpur diketahui bahwa upaya pembunuhan itu diperintahkan dari Suriah.
Rencananya, pembunuhan akan dilakukan dengan menggunakan ledakan
bom mobil yang menyerang iring-iringan mobil Raja Salman. Ledakan itu akan
dilakukan oleh 4 orang Yaman, 1 orang Malaysia, dan 2 orang Indonesia.
Seperti disampaikan ketua polis negara Malaysia, Tan Sri
Dato' Sri Khalid Abu Bakar, orang Malaysia dan Indonesia sudah menyiapkan diri
sebagai pelaksana aksi tersebut.
Abu Bakar menyebutkan, warga Malaysia berumur 41 tahun,
bekerja part time di sebuah pabrik. Sedangkan salah seorang warga Indonesia
berumur 28 tahun, bekerja sebagai petani, namun memiliki keahlian merakit bom.
Disebutkan, orang Indonesia tersebut menerima perintah aksi
pembunuhan ini dari ISIS di Suriah. Tepatnya dari salah seorang bernama
Mohamad. Orang Indonesia ini pernah dideportasi dari Turki saat berusaha
menyeberang ke Suriah.
Sementara 4 warga negara Yaman yang terduga terkait dalam
upaya pembunuhan ini berasal dari jamaah Syiah Houthi. Umur mereka berkisah
antara 28-41 tahun. Satu orang bekerja di restauran, satu orang mahasiswa, dan
dua orang pengangguran. (yenisafak/alodunia.com)