alodunia.com – Wakil perdana menteri Turki, Prof. Dr.
Numan Kurtulmuş, mengatakan bahwa umat manusia harus belajar dari Turki
bagaimana menjalankan toleransi dan perdamaian di kota Al-Quds saat berkuasa di
sana. Hal itu dikatakannya saat menghadiri konferensi tentang kota Al-Quds,
Sabtu (29/4/2017) kemarin di Universitas Marmara.
Lebih lanjut Kurtulmuş mengatakan, “Bagaimana mungkin kita
mengganti standar perdamaian yang pernah diterapkan Ottaman di kota Al-Quds
dengan standar perdamaian internasional saat ini? Benua Eropa yang saat ini merupakan
wilayah paling modern tidak sanggup menampung beberapa juta orang asing.”
Kurtulmuş mempertanyakan, “Mana perdamaian dan penghormatan
terhadap agama lain? Mereka menulis di dinding-dinding “Orang Turki Keluar dari
Sini”, lalu mereka menggambar lambang NAZI di pintu masjid-masjid kami.”
Kurtulmuş mengeluhkan para pimpinan partai-partai besar di
Eropa yang menyampaikan dan menuntut perlu dilarangnya Islam dan diusirnya
orang-orang Muslim dari benua Eropa. Hal yang senada adalah Knesset Israel yang
mengundangkan pelarangan adzan.
Konferensi Kota Al-Quds diadakan dengan tujuan untuk
mengungkap bagaimana kehidupan di kota itu selama berada di bawah pengelolaan
Turki Ottoman. Baik dalam bidang politik, sosial, maupun ekonomi.
(sabah/alodunia.com)