alodunia.com – Sebuah kekuatan oposisi di Arab Saudi,
Gerakan 21 April, mengajak rakyat untuk melakukan demonstrasi pada tanggal 30
April mendatang di jalan-jalan raya Saudi. Gerakan 21 April merasa telah
berhasil memobilisasi massa pada ajakan sebelumnya, mengingat bahwa demonstrasi
adalah hal terlarang di Saudi.
Kali ini Gerakan 21 April kembali mengajak rakyat untuk
berkumpul dan berdemonstrasi. Agenda yang diusung kali ini adalah tentang
pengangguran yang menjadi masalah bagi banyak anak muda. Tempat perkumpulan
yang ditentukan adalah kantor-kantor tempat bekerja di seluruh kota di Arab
Saudi. Waktunya dimulai dari pukul 09.00 hingga pukul 17.00.
Sementara itu warganet di situs-situs jejaring sosial
menyambut seruan itu dengan penuh antusias. Bermunculan tagar yang mendukung
acara tersebut. Kebanyakan mereka menyebut pekerjaan adalah hak rakyat, bukan
kebaikan yang diberikan pemerintah. Sehingga jika hak ini tidak diberikan,
rakyat bisa melakukan perlawanan.
Pemilik akun Al-Muwaten mengatakan, “Kami bukan ISIS, bukan
pula penyokong Iran. Kami hanya ingin pekerjaan. Itu saja.”
Sementara akun Merdeka di Zaman Perbudakan mengatakan, “Pemerintah
mampu membayar 200 miliar ke Amerika, 27 miliar ke Al-Sisi, dan membangun jalan
di Yordania, tapi kenapa untuk rakyatnya sendiri tidak mampu?”
Seorang aktivis bernama Emad Oviich mengatakan, “Para
pangeran mudah sekali diangkat menjadi pejabat. Padahal kompetensi mereka tidak
lebih dari rakyat lainnya. Bedanya hanya mereka adalah keluarga istana.”
Para pengamat menilai, kali ini anak-anak terlihat lebih
berani melakukan demonstrasi, apalagi bila demonstrasinya telah dinyatakan
damai dan untuk menuntut hal yang menjadi hak mereka. walaupun demonstrasi
sebenarnya sangat tabu di Arab Saudi. (raialyoum/alodunia.com)