alodunia.com – Enam bulan yang lalu, pasukan Irak
melakukan serangan untuk merebut kembali kota Mosul dari tangan ISIS. Tak butuh
waktu lama, pasukan Irak langsung berhasil mengepung kota dan menguasai jalur
utama kota terbesar kedua di Irak tersebut. Tak ayal lagi, ratusan ribu
penduduk Mosul turut terkepung di dalamnya.
Rakyat Irak sudah sangat berpengalaman dalam masalah perang.
Mereka langsung menyimpan logistik untuk persiapan menghadapi pengepungan yang
mungkin akan berlangsung cukup lama. Tapi ternyata pengepungan kali ini
berlangsung sampai 6 bulan lebih sehingga seluruh bahan makanan mereka habis
tak tersisa. Maka dimulailah tragedi kemanusiaan yang sangat memilukan.
Seperti dilansir Anadolu, Rabu (12/4/2017), seorang dokter
yang tidak bersedia disebutkan namanya karena khawatir dihukum mati ISIS,
mengatakan melalui sambungan telepon bahwa para penduduk yang masih terkepung
di Mosul bagian barat, yang masih berada di bawah kekuasaan ISIS, kondisi
mereka sangat buruk. “Gizi buruk, tidak ada pelayanan, menggunakan air kotor,
dan kondisi buruk lainnya sangat berpengaruh pada kesehatan anak-anak,
perempuan dan orang lanjut usia,” demikian katanya.
Dokter melanjutkan, “Setiap hari, ada puluhan orang sakit
parah datang ke rumah sakit. Tapi mereka tidak bisa bisa dilayani, karena rumah
sakit tidak lagi memiliki obat dan peralatan kesehatan sedikit pun. Gudang rumah
sakit kosong setelah tidak ada lagi suplai untuk bulan ketujuh.”
“Semua operasi bedah yang dilakukan untuk mengobati luka
akibat tembakan dan pecahan bom dilakukan tanpa menggunakan obat bius. Pasien yang
akhirnya bisa diselamatkan langsung dipulangkan karena tidak ada kasur untuk
mereka. Tidak ada manfaatnya juga tinggal di rumah sakit yang tidak bisa
memberikan apa-apa,” demikian ungkapnya.
Menurutnya, banyak sekali apotek yang mengalami pencurian. Para
pencuri menjebol gembok dan menjarah isinya, “Pelaku pencurian-pencurian itu
adalah ISIS. Mereka sedang sangat membutuhkan obat-obatan untuk mengobati
tentara-tentaranya yang terluka. Buktinya, ketika membawa personil yang terluka
ke rumah sakit, mereka selalu membawa obat-obatan.” (anadolu/alodunia.com)