alodunia.com – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
menceritakan bagaimana perasaannya malam terjadinya upaya kudeta
pertengahan Juli tahun 2016 silam. Hal itu
disampaikannya kepada para mahasiswa dalam sebuah acara di kota Istanbul,
Selasa (11/4/2017) kemarin.
“Lebih baik aku mati di tanah kelahiranku daripada hidup
melarikan diri ke negara lain,” demikian katanya menjelaskan suasana hatinya dalam kondisi
bahaya karena dikudeta.
Erdogan juga menjelaskan, langkah pertama yang dilakukannya
begitu mengetahui terjadinya kudeta adalah bergabung dengan barisan rakyat, “Walaupun
saat itu sangat berbahaya ketika aku berada di pesawat, dan banyak pesawat
tempur dikuasai oleh para pengkudeta.”
Erdogan juga menceritakan tentang tawaran menyelamatkan diri
ke luar Turki, “Kami sedang menginap di sebuah hotel di kota Marmaris. Saat itu
kami mengetahui sedang terjadi kudeta. Pemilik hotel menawarkan membawaku ke
salah satu pulai di Yunani dengan menggunakan kapalnya. Maka kukatakan
kepadanya bahwa lebih baik aku mati di tanah kelahiranku daripada hidup melarikan diri ke negara lain.” (turkpress/alodunia.com)