alodunia.com – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan,
memerintahkan penarikan sebuah buku puisi dari pasar. Buku itu dinilai terlalu
memujinya, bahkan memberikan Erdogan sifat yang melebihi statusnya sebagai
manusia biasa. Seperti diberitakan Al-Moslim, Kamis (13/4/2017) hari ini.
Dikabarkan, Erdogan mengutus pengacaranya, Huseyin Aydin, mendatangi
penerbit buku tersebut guna proses penarikan buku tersebut. Dalam laporan yang
ditulisnya, Aydin mengatakan, “Dalam banyak kesempatan Presiden Erdogan sering
mengatakan bahwa dirinya adalah manusia biasa, hamba Allah Taala.”
Menurutnya, memang Erdogan mengakui bahwa
keberhasilan-keberhasilan yang diraihnya selama menjabat sebagai perdana
menteri dan presiden, banyak dihargai dan dikagumi rakyat. Tapi Erdogan tidak
mau terlalu dipuji. Erdogan juga tidak mau disama-samakan dengan tokoh lain
secara berlebihan yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai anutannya.
Hal serupa sebenarnya pernah terjadi pada tahun 2010, saat
menjabat perdana menteri. Ketika itu, Erdogan meminta seorang anggota
legislatif dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang memujinya dengan
mengatakan Erdogan sebagai ‘Nabi Kedua’. Aleg tersebut segera mengundurkan diri
dari jabatannya atas permintaan Erdogan. (almoslim/alodunia.com)