alodunia.com – Surat kabar Mesir pro pemerintah
kudeta, El-Fagr, Ahad (23/4/2017) kemarin, menyebutkan berita bersumber
informasi intelijen bahwa telah terjadi upaya mengkudeta Raja Salman bin
Abdulaziz di Arab Saudi.
Hal itu, menurut informasi tersebut, yang melatarbelakangi terbitnya
surat perintah kerajaan yang mencakup perubahan-perubahan dalam bidang politik,
ekonomi, militer, dan keamanan, serta perubahan pejabat-pejabat kerajaan.
Surat perintah kerajaan yang terbit pada hari Sabtu sore
berisi pembentukan Pusat Keamanan Nasional, dengan mengangkat Mohammad Al-Gofaily
sebagai penasihatnya, dan menghentikan Letjen Yousuf Al-Idrissi dari jabatan
wakil kepada badan intelijen kerajaan. Sumber informasi intelijen Mesir,
diberitakan, mengatakan perubahan-perubahan tersebut adalah reaksi dari
pertimbangan keamanan tingkat tinggi.
Sumber tersebut juga mengakui telah memberikan informasi-informasi
terkait hal-hal yang akhir-akhir ini membahayakan keamanan Arab Saudi. Disebutkan
juga, upaya mengkudeta Raja Salman terjadi setelah tercapainya hubungan yang
erat antara Raja Salman dan Al-Sisi.
Sementara itu, guru besar ilmu sosial dan politik
Universitas Amerika di Kairo, Said Sadek, mengatakan, “Perubahan
pejabat-pejabat tinggi di Saudi menunjukkan adanya pertimbangan keamanan murni.
Di kawasan ada kekuatan-kekuatan jahat yang selalu berusaha mengganggu kedaulatan
Arab Saudi dan Mesir.” (arabi21/alodunia.com)