Pelajaran Kemenangan Referendum Turki - www.alodunia.com

728x90 AdSpace

Trending

Pelajaran Kemenangan Referendum Turki

Oleh: Anis Matta
  1. Ada pelajaran menarik dari perkembangan terakhir di Turki, hasil referendum memutuskan negara ini beralih ke sistem presidensial.
  2. Peralihan ini bukan saja soal pindahnya konsentrasi kekuasaan ke eksekutif, tapi juga simbol berakhirnya sistem parlementer Kemalisme.
  3. Kemalisme adalah sistem yg diwariskan Kemal Ataturk yg bersendikan militerisme. Sengaja dibuat sistem yg fragile agar mudah dikooptasi.
  4. Konsolidasi kekuasaan sipil selalu gagal, digiring ke jalan buntu, lalu dikudeta oleh militer.
  5. Setidaknya lebih dari lima kali percobaan kudeta militer.
  6. Terakhir pada 2016 dan kalah oleh perlawanan rakyat bermodal panci, pisau dapur dan media sosial.
  7. Butuh 15 tahun bagi Erdogan utk menggulirkan perubahan besar ini, dengan segala tantangan dan rintangan.
  8. Erdogan mengerti betul pattern of big changes in democracy, ia sabar dan persuasif.
  9. Kemenangan tipis kubu pro-presidensialisme merupakan hasil persuasive leadership yang dijalaninya.
  10. Di Turki, Islam dan nasionalisme adalah satu kesatuan, dijalankan dalam sistem demokrasi.
  11. Sistem demokrasi itulah yang berubah, dari parlementer ke presidensial.
  12. Momentum ini bisa juga dimaknai sebagai berakhirnya Kemalisme dan fajar baru Erdoganisme. Erdogan ikon sejarah baru dlm demokrasi Turki.
  13. Kemalisme mewariskan sekularisme, nasionalisme yang anti-Islam dan dominasi militer.
  14. Erdogan membawa Islam, nasionalisme dan demokrasi dengan dominasi sipil.
  15. Yang menarik, apa yang dialami Turki sudah dialami Indonesia jauh lebih dulu.
  16. Sistem parlementer yang pernah dicoba sebagai hasil Pemilu 1955 dikembalikan ke presidensialisme oleh Bung Karno.
  17. Perubahan tersebut adalah bagian dari langkah kembali ke UUD 45, seperti termaktub dalam Dekrit Presiden 1959.
  18. Mengenai Dekrit terbuka ruang untuk diskusi. Tapi ada pandangan founding fathers kita bahwa presidensialisme lebih efektif.
  19. Presidensialisme lebih cocok untuk Indonesia yang majemuk dan tersebar sebagai negara kepulauan.
  20. Pilihan sistem bukan soal mana yang terbaik, tapi mana yg paling cocok. Politik selalu berlangsung dalam ruang dan waktu.
  21. Mengenai peran militer dalam politik kita juga pernah mengalaminya. Cabut Dwi Fungsi ABRI merupakan tuntutan Reformasi.
  22. Pada proses amandemen UUD, peran militer dalam politik didudukkan pd proporsinya.
  23. Reposisi militer dalam politik menjadi bagian tak terpisahkan dari reformasi Konstitusi.
  24. Dalam buku "Gelombang Ketiga", ini bagian dari nation & state building yg dilalui bangsa Indonesia.
  25. Dalam beberapa hal Indonesia telah lebih dulu mengalami perubahan sistem politik dan demokrasi.
  26. Ini modal berharga utk menjadi negara yang kuat dan terkonsolidasi.
  27. Islam, nasionalisme dan demokrasi harus menjadi sumbangan umat Islam bagi kemajuan Indonesia, seperti dicontohkan para founding fathers kita.
  28. Kobarkan semangat Indonesia !! (alodunia.com)
Pelajaran Kemenangan Referendum Turki Reviewed by Alo Dunia on 4/18/2017 Rating: 5 Oleh: Anis Matta Ada pelajaran menarik dari perkembangan terakhir di Turki, hasil referendum memutuskan negara ini beralih ke sistem ...