alodunia.com – Ada beberapa tokoh intelektual,
politik, atau hiburan, baik di Amerika maupun Eropa, yang mendapat perlakuan buruk
dan kampanye hitam gara-gara kritikan mereka terhadap kebijakan politik Israel di
Palestina, atau perlawanan mereka kepada Zionisme.
Roger Garaudy adalah seorang filsuf Prancis. Dilahirkan pada
tanggal 17 Juli 1913, di kota Marseille. Memeluk Protestan saat berumur 14
tahun, lalu selama bertahun-tahun menganut pemikiran kiri, lalu tambatan
akhirnya adalah agama Islam. Garaudy meninggal dunia pada tanggal 13 Juni 2012
di pinggiran kota Paris.
Garaudy adalah pendukung isu-isu Arab dan Islam, seperti isu
Palestina. Dengan kuatnya, Garaudy melawan Zionisme, terutama setelah tragedi
Pembantaian Shabra dan Shatila, Libanon, tahun 1982.
Media pro-Israel menyerangnya dengan ganas. Garaudy
digambarkan sebagai seorang rasis yang anti-Semit. Media-media Prancis
memboikot tulisan-tulisan Garaudy sebelum mengoreksi pernyataan-pernyataannya
tentang Israel dan Zionisme.
Salah satu babak paling penting dalam hidup Garaudy adalah
saat dia menerbitkan buku berjudul ‘Mitos-mitos Pembentuk Politik Israel’ pada
tahun 1995. Dalam buku ini, Garaudy meragukan kisah pembantaian Yahudi yang
dikenal dengan istilah Holocaust.
Garaudy dibawa ke pengadilan yang akhirnya memvonis hukuman 1
tahun penjara, dan denda sebesar 120 ribu Frank (IDR 667 juta). Tuntutannya adalah
tindakan rasisme dan pengingkaran kejahatan terhadap kemanusiaan. Saat itu
Garaudy mengatakan, “Yahudi adalah agama yang aku hormati, sementara Zionisme
adalah politik yang aku perangi.” (aljazeera/alodunia.com)