alodunia.com – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan,
Selasa (13/6/2017) kemarin, menyebut aksi boikot beberapa negara Teluk terhadap
Qatar sebagai tindakan yang tidak manusiawi dan bertentangan dengan Islam.
Erdogan juga berencana akan membahas masalah ini dengan presiden Prancis, Emmanuel
Macron, dan Emir Qatar, Tamim bin Hamad Al Thani.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Erdogan menekankan
bahwa Qatar bukanlah negara yang mendukung terorisme. Bahkan Qatar adalah
negara yang paling banyak membantu Turki dalam memerangi ISIS.
Dalam kesempatan itu, Erdogan juga mengajak Raja Salman,
yang disebutnya sebagai sesepuh Teluk, untuk serius mencari jalan keluar dari
krisis politik Teluk ini. “Aku yakin, bahwa Raja Salman harus yang memimpin
negara-negara Teluk dalam melangkah mencari solusi bagi krisis ini,” demikian
ungkapnya.
Sejak tanggal 5 Juni yang lalu, sebanyak 7 negara yaitu Arab
Saudi, Mesir, Uni Emirat, Bahrain, Mauritania, Yaman, dan Commoros memutus
hubungan diplomatiknya dengan Qatar karena tuduhan Qatar menyokong terorisme.
Sementara Djibouti dan Yordania hanya mengurangi perwakilan diplomatiknya di
Doha. (alquds/alodunia.com)