alodunia.com – Perdana menteri Israel, Benjamin
Netanyahu, sedang mempelajari rencana penutupan kantor-kantor stasiun televisi
Aljazeera. Surat kabar Yedioth Ahronoth, Selasa (13/6/2017) hari ini,
memberitakan bahwa Netanyahu sudah beberapa kali mengadakan pertemuan untuk
membahas masalah tersebut.
Lembaga-lembaga terkait seperti Badan Penyiaran Pemerintah,
Departemen Luar Negeri, Lembaga Keamanan Nasional, dan lainnya sudah mulai
melakukan pembahasan, meninjaklanjuti rencana yang disampaikan oleh Netanyahu.
Menurut Yedioth Ahronoth, Israel ingin memanfaatkan situasi
politik yang sedang memanas saat ini untuk mengurangi aktivitas pers Aljazeera
di Israel. Apalagi saat ini beberapa negara sudah menutup kantor Aljazeera, yaitu
Arab Saudi dan Yordania. Sementara Mesir sudah sejak 4 tahun yang lalu.
Tuntutan untuk menutup kantor Aljazeera, menurut Yedioth Ahronoth,
sebenarnya sudah mulai muncul beberapa tahun yang lalu. Pemberitaan Aljazeera
tentang Israel selalu negatif sehingga merugikan Israel. Namun tuntutan itu
pudar karena ada halangan hukum, dan kekhawatiran nama baik Israel di
masyarakat dunia terkait kebebasan pers. Saat ini stasiun televisi Aljazeera
mempunyai kantor di Al-Quds, Ramallah, dan Gaza. (alquds/alodunia.com)