alodunia.com – Menteri Luar Negeri Qatar, Mohammed
bin Abdulrahman Al Thani, Senin (5/6/2017) kemarin, menyatakan bahwa Emir
Qatar, Tamim bin Hamad Al Thani, menunda pidato yang rencananya akan
disampaikan kepada rakyat untuk menyampaikan perkembangan politik yang kian
memanas antara Qatar dan beberapa negara Teluk.
Penundaan itu dilakukan karena permintaan Kuwait yang masih
berusaha menjadi mediasi diplomatik untuk mengantisipasi suhu politik yang kian
memanas.
Mohammed juga mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mengambil
langkah yang menambah suhu politik ini kian memanas. Karena pihaknya melihat
bahwa perselisihan antara negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC) harus
dilakukan melalui meja perundingan yang penuh untuk membuka isi hati dan terus
terang.
Tentang sebab pecahnya krisis ini, Mohammed mengatakan, “Kami
sangat kecewa dan heran dengan langkah beberapa negara ini. Langkah seperti ini
belum pernah terjadi sebelumnya. Kami tidak tahu apakah ada hal yang
benar-benar menjadi penyebab krisis ini, atau ada hal-hal lain yang tidak kita
ketahui.”
Mohammed menambahkan, “Kalau memang ada penyebabnya, maka tidak
perlu ada fabrikasi media, dramatisasi hal-hal yang bertentangan dengan
kenyataan, festivalisasi kebohongan untuk mengancam keamanan Qatar, dan
menggunakan cerita-cerita dusta untuk menggambarkan Qatar sebagai negara jahat.
Kalau memang ada penyebabnya, tentunya bisa dibicarakan dengan mekanisme GCC.”
(alquds/alodunia.com)