Qatar: Kami Bisa Bertahan Untuk Waktu yang Sangat Lama - www.alodunia.com

728x90 AdSpace

Trending

Qatar: Kami Bisa Bertahan Untuk Waktu yang Sangat Lama

alodunia.com – Menteri Luar Negeri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, Kamis (8/6/2017), mengatakan bahwa Doha menolak segala bentuk intervensi dalam politik luar negerinya. Demi mempertahankan sikapnya, Qatar, menurutnya, mampu bertahan untuk waktu yang sangat lama menghadapi boikot dari negara-negara Arab.

Pernyataan ini disampaikannya untuk menjawab tuntutan Arab Saudi dan beberapa negara Teluk agar Qatar mengubah politik regionalnya dan tidak lagi mendukung kelompok-kelompok yang menurut mereka adalah organisasi teroris.

Sejak Senin kemarin, Arab Saudi, Uni Emirat, Bahrain, dan Mesir sudah memutus hubungan diplomatiknya dengan Qatar setelah menuduh Qatar mendukung terorisme. Selain pemutusan hubungan diplomatik, negara-negara itu juga memboikot secara ekonomi dan transportasi.

Kepada AFP, Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan, “Siapapun tidak berhak mengintervensi politik luar negeri kami. Kami bisa bertahan untuk waktu yang sangat lama dalam menghadapi tindakan negara-negara itu.”

Sementara beberapa pejabat Qatar menyatakan bahwa persediaan sembako di Qatar saat ini masih bisa mencukupi untuk kebutuhan selama 12 bulan. Iran dan Rusia menyatakan siap membantu kebutuhan makanan rakyat Qatar, namun Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan, “Kami belum menyambut tawaran itu.”

Walaupun krisis politik Teluk terbesar sepanjang beberapa tahun ini terus berkembang, namun Mohammed bin Abdulrahman Al Thani memastikan tidak akan berkembang sampai ke alternatif militer. "Kami tidak memandang solusi militer sebagai sebuah alternatif,” katanya. Bahkan menurutnya, perbatasan dengan Saudi tidak ditambah kekuatan personil militernya. (alquds/alodunia.com)
Qatar: Kami Bisa Bertahan Untuk Waktu yang Sangat Lama Reviewed by Alo Dunia on 6/09/2017 Rating: 5 alodunia.com – Menteri Luar Negeri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, Kamis (8/6/2017), mengatakan bahwa Doha menolak segala bent...