alodunia.com – Raja Faisal memang salah satu raja
Arab Saudi yang fenomenal. Kedekatannya kepada umat Islam dan pembelaan untuk rakyat
Palestina tercatat indah dalam sejarah. Faisal bin Abdulaziz bin Abdurrahman Al-Saud lahir di Riyadh pada tahun 1906 dan merupakan anak ketiga
Raja Abdulaziz.
PBB sudah memutuskan untuk membagi tanah Palestina menjadi
dua negara; Palestina dan Israel. Faisal yang saat itu masih pangeran meminta
ayahnya untuk memutus hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat. Tapi permintaannya
tidak dipenuhi. Pada tanggal 2 Nivember 1964 Faisal menjadi raja Arab Saudi,
setelah saudaranya, Su’ud bin Abdulaziz meninggalkan kekuasaannya.
Selama berkuasa, kebanyakan momen keagamaan maupun politik
digunakannya untuk melakukan pembelaan untuk rakyat Palestina, dan membangkitkan
umat Islam seluruh dunia agar memerdekakan Masjidil Aqsha. Di antaranya rekaman
video berikut:
“Saudaraku, apa lagi yang kita tunggu? Kita menunggu nurani
masyarakat dunia? Di manakah nurani mereka? Kota Al-Quds memanggil kalian,
meminta tolong kalian, saudaraku, agar kalian menyelamatkannya dari malapetaka.
Apa yang kita takutkan? Kematian? Adakah kematian yang lebih mulia dari matinya
seorang mujahid di jalan Allah?
Saudaraku, aku ingin umat Islam bangun dan bangkit, bukan
nasionalisme, rasisme, atau kepentingan kelompok-kelompok politik. Yang
membangkitkan kita adalah seruan Islam, seruan berjihad di jalan Allah, di
jalan agama kita, di jalan akidah kita. Bangkit untuk membela tanah suci dan
kehormatan kita. Aku berharap, jika Allah memang telah menetapkan kematianku,
aku ingin mati syahid di jalan-Nya.
Saudaraku, aku mohon maaf, kalau aku terguncang. Karena
ketika aku teringat tanah suci kita dinodai, dihinakan dengan kemaksiatan dan
kebobrokan moral, saat itu aku berdoa kepada Allah dengan tulus, “Jika memang
aku tidak ditakdirkan berjihad dan membebaskan tanah suci, lebih baik aku mati
seketika itu juga.”