alodunia.com – Pemasangan pintu-pintu detektor di
Masjidil Aqsa mendapatkan penolakan dan perlawanan yang sengit dari rakyat
Palestina. Dunia Islam pun turut memprotes tindakan penjajah Israel tersebut.
Mungkin banyak orang yang merasa heran kenapa sekadar
pemasangan pintu elektronik pendetek saja membuat gelombang protes yang menjatuhkan
banyak korban. Ternyata banyak hal yang bisa diakibatkan langkah penjajah
Israel yang satu ini. Di antaranya:
- Tidak akan ada lagi ibadah i’tikaf di Masjidil Aqsa.
- Israel menguasai secara penuh atas Masjidil Aqsa dengan dalih keamanan.
- Banyak umat Islam yang tidak lagi bisa beribadah di dalam Masjidil Aqsa, sehingga menyebabkan kurangnya jumlah para Murabithin (orang yang senantiasa meramaikan masjid ini agar tidak dikuasai oleh Yahudi).
- Lembaga wakaf Masjidil Aqsa tidak lagi mempunyai peran dalam mengelola masjid. Lembaga ini juga menghentikan peran pengamanannya.
- Akan dihentikannya proses pemeliharaan dan renovasi Masjidil Aqsa.
- Masjidil Aqsa bisa lepas sama sekali dari tangan umat Islam. Karena langkah Yahudi seperti ini sudah mereka lakukan di Masjid Ibrahimi sebelumnya.
- Tidak bisa lagi menshalatkan jenazah umat Islam di dalam Masjidil Aqsa.
- Tidak akan ada lagi program-program besar seperti sahur dan buka puasa Ramadhan di Masjidil Aqsa.
- Akan semakin banyak orang Yahudi yang masuk Masjidil Aqsa.
- Warga Tepi Barat tidak akan bisa lagi memasuki Masjidil Aqsa tanpa surat izin.
- Tidak akan ada lagi aksi protes dan demonstrasi yang diawali dari dalam Masjidil Aqsa.
- Pasar Kota Lama akan mati.
- Masjidil Aqsa akan diisolasi dari lokasi terdekatnya yang terakhir, yaitu Kota Lama dan pasar-pasarnya.
- Kegiatan pembangunan dan renovasi di Kota Lama akan terhenti.
- Pos-pos penjagaan di jalur akses Masjidil Aqsa secara tidak langsung akan menjadi tempat eksekusi mati bagi rakyat Palestina yang melakukan protes.
- Perubahan demografi di Kota Lama yang akan mempercepat yahudisasi lokasi tersebut. (alodunia.com)