alodunia.com – Kristen Koptik merupakan warga pribumi
Mesir saat pasukan Islam menaklukannya. Setelah kekuasaan pasukan Islam stabil,
panglima Islam Amru bin Ash mulai berusaha menenangkan dan mendapatkan
kepercayaan dari mereka. Para tokoh mereka diundang dalam berbagai pertemua. Keinginan
dan kebutuhan mereka dipenuhi sebisanya.
Kemudian Amru bin Ash mengeluarkan kebijakan yang di luar
dugaan warga Koptik. Pertama, memanggil Benjamin yang merupakan pemimpin
keagamaan Koptik saat itu. Benjamin menyembunyikan diri selama Heraklius Romawi
berkuasa. Saat itu Amru bin Ash menulis sebuah surat jaminan yang dikirim ke
seluruh pelosok agar Benjamin keluar dari persembunyiannya. Akhirnya Benjamin
keluar juga, menghadap Amru bin Ash dan berterima kasih. Sementara Amru sendiri
sangat memuliakannya.
Kedua, Amru bin Ash mengangkat beberapa tokoh Koptik untuk
turut mengurus pemerintahan yang baik dan adil. Saat itu Mesir dibagi-bagi ke
dalam beberapa daerah. Di masing-masing daerah terdapat pemimpin Koptiknya. Diadakan
majlis-masjlis permusyawaratan yang di antara anggotanya adalah orang-orang
Koptik. Mereka diberi hak untuk memberikan pendapatnya terutama dalam masalah
yang terkait dengan warga Koptik, agar penyelesaiannya sesuai dengan ajaran
agama mereka.
Ketiga, Amru bin Ash menerapkan kebijakan pajak yang adil
kepada seluruh warga Mesir baik Muslim maupun Koptik. Pajak bisa diangsur dalam
jangka tertentu sesuai dengan luapan sungai Nil yang membawa keberkahan kepada
para petani. Kebijakan ini sangat menenangkan warga.
Di masa kekuasaan Islam, warga Koptik benar-benar mendapatkan
ketenangan dan keamanan yang tidak bisa mereka rasakan saat berada di bawah
kekuasaan Romawi. Hal ini seperti diakui sendiri oleh para sejarawan Koptik.
(islamstory/alodunia.com)