Mesir Peringati ‘Revolusi’ 30 Juni, Ini Komentar Para Pengamat - www.alodunia.com

728x90 AdSpace

Trending

Mesir Peringati ‘Revolusi’ 30 Juni, Ini Komentar Para Pengamat

alodunia.com – Hari Jumat (30/6/2017) kemarin adalah tepat empat tahun demonstrasi besar-besaran menggulingkan Presiden Mursi. Penguasa saat ini menyebutnya sebagai sebuah revolusi, atau revolusi yang meluruskan Revolusi 25 Januari tahun 2011. Karena revolusi anak-anak muda itu telah dirampas oleh politisi, atau tepatnya Ikhwanul Muslimin.

Para oposan berharap, setelah ‘revolusi 30 Juni’ militer kembali memberikan kekuasaan kepada seorang presiden sipil melalui mekanisme pemilihan umum. Tapi yang terjadi malah sebaliknya, seorang diktator militer yang baru kembali dilahirkan. Dia melakukan operasi-operasi pembunuhan dan penangkapan kepada bukan saja penentangnya, tapi juga pendukungnya empat tahun silam.

Selama empat tahun terakhir, Mesir melewati masa-masa paling sulit dalam bidang politik dan ekonominya. Rakyat menderita akibat naiknya harga kebutuhan pokok secara menggila dan dihapusnya banyak subsidi pemerintah. Masalah terakhir adalah naiknya harga bahan bakar untuk kedua kalinya yang tentu akan diikuti oleh naiknya harga-harga.

Banyak lembaga HAM merekam pelanggara-pelanggaran kemanusiaan seperti penghilangan paksa, rekayasa tuduhan kriminal, dan eksekusi mati oposan, pembunuhan di luar jalur hukum, pengabaian kesehatan di penjara, dan lainnya. Berikut komentar para aktivis dan pengamat politik menilai empat tahun jatuhnya Presiden Mursi.

@gamaleid menulis, “Kita peringati 30 Juni dengan menurunkan bendera Mesir, dan mengibarkan bendera Arab Saudi, menyanyikan lagu militer dengan penuh semangat hingga kita disebut sebagai nasionalis.”

@Mandouh_Hamza menulis, “30 Juni kita bagaikan orang yang terancam mati karena tenggelam. Ombak demikian tinggi. Sedangkan pelampung yang diberikan kita ternyata bocor.”

@Hazem_Azim menulis, “Tidak ada yang memperingati 30 Juni selain As-Sisi, pemerintahnya, medianya, dan aparatnya. Jutaan rakyat yang dulu turun tanggal 30 Juni tidak ada yang mau memperingatinya.”

@MalekAdly menulis, “Tanggal 30 Juni adalah perjuangan kami menyelamatkan negeri, sedangkan kalian (militer pro Mubarak) berjuang menyelamatkan diri kalian. Kami berjuang untuk menyempurnakan revolusi, sedangkan kalian berjuangkan untuk menghilangkannya.”

@shadygh menulis, “30 Juni adalah memperingati tanah air yang dijual, hak yang disia-siakan, harga yang melambung, dan rakyat yang kebingungan mau hidup seperti apa.” (rassd/alodunia.com)
Mesir Peringati ‘Revolusi’ 30 Juni, Ini Komentar Para Pengamat Reviewed by Alo Dunia on 7/01/2017 Rating: 5 alodunia.com – Hari Jumat (30/6/2017) kemarin adalah tepat empat tahun demonstrasi besar-besaran menggulingkan Presiden Mursi. Penguasa ...