alodunia.com – Sebuah sumber informasi menyatakan
kepada situs The New Khalij, Ahad (2/7/2017), tentang adanya rencana serangan
militer Arab Saudi dan Uni Emirat ke Qatar. Namun rencana itu urung
dilaksanakan karena Turki cepat mengirimkan pasukannya ke Qatar.
Menurut sumber tersebut, Arab Saudi dan Uni Emirat berencana
melakukan invasi militer untuk menggulingkan amir Qatar, Tamim bin Hamad Al
Thani. Namun cepatnya penempatan pasukan Turki di wilayah Qatar telah mengubah
keadaan dan menggagalkan rencana tersebut.
Sumber yang tidak bersedia disebut identitasnya mengatakan
bahwa Arab Saudi dan Uni Emirat sebenarnya ingin memanfaatkan kesempatan belum
pulangnya pasukan Qatar yang sedang turut serta dalam pasukan koalisi di Yaman,
untuk menggulingkan Syaikh Tamim.
Pasukan angkatan laut dan pasukan katak Emirat sudah
disiagakan di Bahrain untuk melakukan serangan tiba-tiba dengan target
menguasai beberapa pelabuhan Qatar dan airport internasional Hamad. Sementara serangan
darat akan dilakukan oleh pasukan dari Arab Saudi.
Menurut rencana, serangan itu tidak akan diakui sebagai
serangan yang dilakukan Arab Saudi dan Uni Emirat, tapi serangan yang dilakukan
oleh pasukan Qatar sendiri yang merasakan adanya bahayanya kebijakan politik
Syaikh Tamim. Kemudian akan disepakati penggantian penguasa oleh anggota keluarga
Al Thani yang lain.
Namun ternyata Parlemen Turki, pada tanggal 7 Juni 2017,
atau hanya dua hari sejak pecahnya krisis, langsung mensahkan disegerakannya pengiriman
pasukannya sesuai dengan kesepakatan kerjasama militer Turki-Qatar yang belum
dieksekusi.
Arab Saudi, menurut sumber informasi tersebut, menganggap
tindakan Turki itu telah membuat kondisi kian pelik, dan bargaining politik berubah
drastis. Hal ini tentu telah membuat Arab Saudi dan Uni Emirat sangat marah
kepada Turki, bentuk kemarahan itu tampak ke permukaan beberapa hari mendatang.
(thenewkhalij/alodunia.com)