alodunia.com – Duta besar Arab Saudi untuk Libya,
Sami Abdallah Saleh, menuduh gerakan
perlawanan Islam di Palestina (HAMAS) sebagai organisasi teroris dan selalu
berusaha membuat permasalahan di kawasan Timur Tengah.
Seperti dilansir The New Khalij News, Rabu (12/7/2017),
Saleh mengatakan bahwa HAMAS sudah masuk dalam daftar organisasi-organisasi
teroris. Sementara perlawanan rakyat Palestina cukup dilakukan oleh PLO.
Sementara itu, menteri luar negeri Arab Saudi, Adel
Al-Jubeir, meminta Qatar untuk berhenti memberikan dukungan kepada HAMAS. “Kesabaran
kami telah habis. Qatar harus segeri berhenti memberikan dukungan kepada HAMAS
dan Ikhwanul Muslimin,” demikian pintanya.
HAMAS menolak tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai
sebuah provokasi terhadap pihaknya. “Ini adalah hal yang sangat aneh bagi
Kerajaan Arab Saudi yang selama ini mendukung perjuangan rakyat Palestina, yang
menyebut bahwa rakyat Palestina mempunyai hak untuk melawan.”
Menurut HAMAS, pernyataan Al-Jubeir merupakan pukulan yang
sangat keras bagi rakyat Palestina dan bangsa Arab. Hal itu karena perjuangan
Palestina selama ini adala permasalahan utama di dunia Arab. Sementara HAMAS
adalah organisasi yang melakukan perlawanan dengan sah. Karena melawan Zionisme
yang merupakan musuh utama bangsa Arab dan umat Islam.
“Kami khawatir, pernyataan seperti ini akan memotivasi Yahudi
melakukan pelanggaran lebih parah lagi kepada rakyat Palestina dan tanah suci
umat Islam. Pernyataan itu juga bertentangan dengan hukum internasional dan dengan
sikap yang selama ini ditunjukkan dunia Arab dan dunia Islam,” ungkap HAMAS
dalam keterangannya. (alodunia.com)