alodunia.com – Wakil perdana menteri Turki sekaligus
juru bicara pemerintah Turki, Numan Kurtulmuş, menyatakan bahwa dialog antara
Arab Saudi dan Qatar adalah solusi terbaik dalam krisis politik Teluk
akhir-akhir ini. Sementara keberadaan pangkalan militer Turki di Qatar adalah
urusan bilateral yang tidak bukan urusan negara lain.
Kepada televisi Al-Arabi, Senin (10/7/2017) kemarin, Kurtulmuş
mengatakan, “Politik luar negeri Turki memiliki haluan dan tujuan. Kami selalu
berusaha mewujudkan keadilan dan ditegakkannya hukum di dunia internasional. Kami
tidak menginginkan terjadinya pertengkaran antar kawan dan saudara.”
“Keputusan membangun pangkalan militer di Qatar tidak
dilatarbelakangi krisis politik di Teluk akhir-akhir ini. Kalau memang Qatar
memandang tidak perlu adanya pangkalan militer Turki di sana, maka Turki pun
siap menutupnya sesegera mungkin,” demikian ungkap Kurtulmuş.
Kurtulmuş menambahkan, “Masalah pangkalan militer ini
hanyalah urusan dua negara, Qatar dan Turki saja. Tidak berarti apa-apa bagi
negara ketiga. Keberadaan Turki di wilayah Teluk adalah sebagai negara sahabat
yang ingin turut menjaga perdamaian untuk semua negara.”
Menurut Kurtulmuş, krisis politik saat ini merugikan semua
negara. Oleh karena itu harus segera dihentikan. Di antara solusinya adalah
Arab Saudi menarik kembali persyaratan yang diajukan kepada Qatar. Karena poin-poin
persyaratan tersebut tidak adil dan tidak mungkin dilaksanakan oleh negara
berdaulat manapun. (anadolu/alodunia.com)