Akhirnya Mereka Sesali Pembantaian R4BIA - www.alodunia.com

728x90 AdSpace

Trending

Akhirnya Mereka Sesali Pembantaian R4BIA

alodunia.com – Pada hari Rabu (14/8/2013), pasukan kepolisian dan militer Mesir melakukan pembantaian paling kejam terhadap para demonstran pro-demokrasi di Bundaran Rabia dan Nahda. Pembantaian ini menewaskan 1104 orang dalam waktu hanya kurang dari 12 jam. Selama itulah pasukan mengepung demonstran, dan tidak memberikan jalan keluar untuk menyelamatkan diri.

Tokoh-tokoh oposisi pemerintahan Presiden Morsi mendukung dan memberkati pembantaian itu. Namun diketahui banyak di antara mereka yang menyesali sikap mereka itu setelah mengetahui ambisi ternyata pemerintah kudeta militer justru membuat kondisi Mesir semakin terpuruk hingga sekarang.

Politisi dan ketua bidang pemuda dalam pemenangan Abdel Fattah Al-Sisi, Dr. Hazim Abdel-Azim, mengatakan, “Semoga Allah Taala merahmati para korban yang tidak berdosa itu, dan semoga Allah Taala membalas dengan membinasakan orang-orang yang menzhalimi mereka.”

Mamdouh Hamza, politisi dan pendukung utama kudeta militer, mengatakan, “Aku mengaku menyesal telah percaya kepada Al-Sisi dan turun jalan untuk mendukungnya. Sekarang aku merasa berkewajiban untuk menarik mandat darinya dan harus turun jalan lagi.”

Seorang ilmuwan antariksa di NASA, Essam Heggy, mengatakan, “Hari ini kita semua mendoakan para syuhada yang meninggal dunia di Bundaran Rabiah dan Nahda. Mereka semua mati syahid di jalanan demi membela negara yang menghormati hak semua orang untuk mengemukakan pendapatnya. Sekarang aku baru mengetahui betapa media telah membuat kebohongan hingga saat ini kita menciptakan sebuah negara yang sangat kejam dalam memperlakukan rakyatnya sendiri.”

Ketua Fraksi Mesir, Mohamed Ghoneim, mengatakan, “Aku minta maaf. Dulu aku salah paham. Permusuhanku dengan Ikhwanul Muslimin membuatku mempercayai saja pemberitaan dari media pemerintah. Dulu aku tidak mengetahui bahwa yang terjadi adalah pembantaian yang sangat kejam. Dulu aku tidak mengetahui bahwa para penembak jitu memang sengaja menembaki korban yang sedang bersembunyi dan lari menyelamatkan diri. Sekarang sedikit demi sedikit kebenaran terungkap. Gambar, video dan kesaksian telah membuatku yakin sejuta persen.”

Ahmar Maher, dia adalah pendukung kudeta militer yang menganjurkan pembubaran paksa demonstran di Bundaran Rabiah dan Nahda karena menurutnya mereka bersenjata. Tapi setelah penguasa kudeta menangkap dan memvonisnya 3 tahun penjara, tokoh pemuda ini sangat menyesali sikapnya mendukung kudeta.

Hossam Hendy, jurnalis dan pimpinan gerakan Tamarod yang memobilisir mosi tidak percaya kepada Presiden Morsi, menulis sebuah artikah berjudul “Rabiah, Sebuah Pengakuan yang Terlambat”. Dalam artikel tersebut, Hendy mengakui telah memalsukan angka dalam jumlah formulir pencabutan kepercayaan kepada Presiden Morsi yang katanya berjumlah jutaan orang.

Mostafa Al-Nagar, menulis dalam artikelnya, “Sekarang demonstrasi turun jalan adalah sebuah kejahatan yang akan dihukum penjara bertahun-tahun. Apa salah kita? Bukankah kita sangat bodoh ketika mempercayai musuh revolusi telah berubah menjadi teman kita? Kita percaya mereka sudah balik mendukung tujuan revolusi, kita lupakan dosa-dosa mereka. Sekarang mereka sudah buka topeng mereka, saatnya mereka menggilas kita semua.”

Wael Ghonim, seorang aktivis media internet yang menggerakkan demonstrasi 30 Juni untuk mengguling Presiden Morsi, mengatakan, “Sebenarnya kita bisa hidup sebagai saudara. Sekarang kita semua harus mati sebagai orang bodoh. Keputusan di tangan kita. Semoga Allah Taala merahmati orang yang meninggal dunia dalam pembantaian Rabiah, dan mengampuni kesalahan kami.” (klmty/alodunia.com)
Akhirnya Mereka Sesali Pembantaian R4BIA Reviewed by Alo Dunia on 8/15/2017 Rating: 5 alodunia.com – Pada hari Rabu (14/8/2013), pasukan kepolisian dan militer Mesir melakukan pembantaian paling kejam terhadap para demonst...