alodunia.com – Surat kabar Al-Riyad akhirnya
menghapus sebuah beritanya yang menyebut Gerakan Perlawanan Islam di Palestina
(HAMAS) sebagai organisasi teroris. Hal itu menyusul kritikan yang datang
bertubi-tubi di media sosial, Sabtu (5/8/2017) kemarin.
HAMAS, melalui keterangan persnya kemarin, menyatakan, “Kami
di HAMAS menyampaikan penolakan dan kecaman keras dengan pemberitaan suratkabar
Al-Riyad yang menyebut HAMAS sebagai organisas teroris.”
Menurutnya, penyebutan ini sangat berbahaya karena bisa
memberikan citra buruk kepada perjuangan rakyat Palestina memperoleh
kemerdekaan dan melindungi Masjidil Aqsa.
“Penyebutan sebagai teroris ini telah mencederai gerakan
perlawanan yang merupakan ujung tombak perlawanan umat Islam. Tuduhan yang
tidak berdasar hanya menguntungkan musuh Palestina dan umat Islam. Karena
permasalahan Palestina adalah permasalahan utama umat Islam saat ini,” demikian
ungkapnya.
Benar, juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, sempat
memberikan komentar tentang pemberitaan Al-Riyad. Melalui akun Twitternya,
@AvichayAdraee, mengatakan, “Pengakuan telah disampaikan oleh rekan
sebarisannya. Al-Riyad telah menyatakan sebuah kebenaran, dan menyebut semua
sesuai dengan namanya. Aku juga bersaksi bahwa HAMAS adalah teroris.”
Tindakan Al-Riyad menyebut HAMAS sebagai organisasi teroris
memang memancing kritikan keras. Karena pemerintah Arab Saudi sendiri tidak
memasukkan HAMAS dalam daftar organisasi terorisnya secara resmi.
(huffpost/alodunia.com)