Ini Keuntungan Besar Israel dari Krisis Suriah - www.alodunia.com

728x90 AdSpace

Trending

Ini Keuntungan Besar Israel dari Krisis Suriah

alodunia.com – Sudah enam tahun krisis politik dan kemanusiaan berlangsung di Suriah. Sebuah revolusi yang awalnya damai berubah menjadi perang saudara yang sangat menghancurkan. Kerugian benar-benar dialami oleh semua pihak. Hanya Israel yang mengamati perang di Suriah dengan tenangnya karena apapun yang terjadi pasti akan menguntungkan Israel. Apa saja keuntungan Israel?

Melemahnya Militer Suriah

Militer Suriah selama ini tidak begitu kuat dan menakutkan Israel. Beberapa kali pesawat-pesawat Israel melakukan serangan ke wilayah Suriah dan tidak mendapatkan balasan. Hanya kecaman dan pernyataan bahwa Suriah mempunyai hak untuk melakukan perlawanan.

Walaupun demikian keadaannya, militer Suriah tetap menjadi ancaman, karena sewaktu-waktu bisa menjadi ujung tombak melawan Israel jika terjadi suksesi penguasa di Damaskus yang tidak sejalan dengan keinginan Israel.

Saat ini militer Suriah habis-habisan melawan kelompok-kelompok oposisi bersenjata tanpa kejelasan kapan semua ini akan berakhir. Sampai-sampai Bashar Al-Asad mengatakan bahwa militernya telah kehabisan setengah kekuatannya. Belum lagi senjata kimia yang sudah disita. Padahal senjata jenis inilah yang selama ini bisa membuat takut Israel.

Saking lemahnya militer Suriah sekarang, surat kabar Haaretz sempat melontarkan usulan agar Israel mempertimbangkan lagi anggaran persenjataannya yang selama ini dirasa sangat mahal.

Hizbulah Sibuk dengan Permainan Suriah

Sebelum tahun 2011, hampir setiap serangan Israel ke Hizbulah selalu dibalas dengan serangan serupa. Organisasi Syiah Libanon yang bermodalkan lambang perlawanan terhadap Israel ini ingin menunjukkan dirinya berbeda dengan militer-militer Arab yang bersedia dihina oleh Israel. Bahkan Hizbulah ingin membuktikan bisa membalas Israel dengan lebih keras.

Setelah perang Suriah, hal itu sepertinya sudah berubah. Hanya sesekali serangan Israel mendapatkan balasan dari Hizbulah. Gudang senjata Hizbulah sering menjadi target serangan udara Israel tanpa balasan. Hizbulah merasa sedang menghadapi perang yang lebih besar dan penting, yaitu menghadapi oposan Al-Asad.

Semakin besar kerugian Hizbulah, semakin besar keuntungan Israel. Antara tahun 2012-2017, Hizbulah sudah kehilangan lebih dari seribu pasukannya. Bahkan 60 orang di antaranya adalah komandan lapangan. Hizbulah juga kehilangan simbolnya sebagai ‘musuh’ Israel.

Hamas Semakin Terkucil

Di antara pihak yang paling dirugikan dalam perang Suriah adalah HAMAS (gerakan perlawanan Islam di Palestina), musuh paling besar Israel saat ini. Sebelum tahun 2011, Suriah bisa menjadi tempat pelarian para pemimpin HAMAS. Selain Qatar, Suriah memang bisa diandalkan HAMAS untuk membantu menahan tekanan-tekanan terhadap HAMAS yang terasa sangat berat. Apalagi setelah HAMAS menguasai Jalur Gaza dan diisolasi.

Sejak berkobar, HAMAS tidak bisa berlama-lama di Damaskus, karena ada isu bahwa HAMAS terlibat dalam aksi-aksi melawan pemerintah. Mereka berpindah ke Doha, Qatar. Hubungan HAMAS dengan Suriah, Hizbulah dan Iran pun sedikit memburuk. Padahal sudah tidak ada lagi negara yang diharapkannya.

HAMAS hanya bisa berharap Al-Asad jatuh sehingga penguasa baru bisa menjadi teman baru, seperti Ikhwanul Muslimin yang sedang berkuasa di Mesir. Ternyata Al-Asad tetap berkuasa. Sementara Ikhwanul Muslimin di Mesir juga berhasil dikudeta oleh militer pimpinan Abdelfattah Al-Sisi, pada 3 Juli 2013.

Israel Menampilkan Kesan Lebih Manusiawi daripada Bangsa Arab

Perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pernah berkicau melalui akun Twitternya, “Saat aku melihat bayi yang tersengal-sengal karena serangan senjata kimia di Suriah, aku terpukul dan marah.”

Itu adalah komentarnya saat Al-Asad menjatuhkan bom kimia di Khan Syaykhun yang menggugurkan puluhan anak-anak. Saat masyarakat dunia terguncang, Netanyahu kembali bercuit, “Foto-foto mengerikan di Suriah ini harus menggetarkan hati setiap manusia. Israel sangat mengecam penggunaan senjata kimia untuk melawan warga sipil.”

Tidak hanya itu, beberapa kali dalam forum-forum PBB, pejabat Israel mengecam kekejaman Suriah (dan tentunya bangsa Arab). Lalu muncul laporan-laporan media adanya beberapa korban perang Suriah yang dirawat di rumah sakit Israel. Terkesanlah bahwa Israel lebih manusiawi daripada Arab.

Israel Mendapatkan Sahabat Baru

Saat jumpa pers bersama Presiden Donald Trump, Netanyahu mengatakan, “Untuk pertama kalinya dalam hidupku dan dan sejarah negaraku, negara-negara Arab tidak menjadi musuh tanpi koalisi.”

Tak lama kemudian beredar laporan adanya usaha Amerika membentu ‘NATO Arab’ untuk menghadapi ancaman Iran. Israellah yang berperan mensuplai infromasi-informasi intelijen terkait Iran.

Bahaya Iran sudah sangat jelas dilihat negara-negara Arab, terutama Teluk. Kondisi inilah yang mengubah hal yang kemarin terlarang menjadi dibolehkan sekarang. Netralisasi hubungan dengan Israel menjadi hal yang semakin mudah tercapai. Bahkan jauh lebih besar dari yang diharapkan Israel sendiri. (sasapost/aldounia.com)
Ini Keuntungan Besar Israel dari Krisis Suriah Reviewed by Alo Dunia on 8/18/2017 Rating: 5 alodunia.com – Sudah enam tahun krisis politik dan kemanusiaan berlangsung di Suriah. Sebuah revolusi yang awalnya damai berubah menjadi...