alodunia.com – Pemerintah Israel mengajukan tawaran
yang sangat menarik kepada Mesir untuk mendapatkan beberapa wilayah di dataran
Sinai. Tawaran tersebut, seperti dilaporkan Ynet News, sudah diajukan Israel
kepada pemerintah Mesir sejak 3 tahun yang lalu.
Di antara motivasi Israel menginginkan wilayah di Sinai
adalah agar bisa terbebas dari gerakan-gerakan perlawanan di Jalur Gaza, dan
menjamin keamanan perbatasannya dengan Mesir.
Selain memanfaatkan kondisi ekonomi Mesir yang sangat buruk
di bawah kepemimpinan presiden kudeta, Abdel Fattah Al-Sisi, Israel sebenarnya
juga sudah menancapkan kekuatannya di Sinai dengan dalih memerangi teorisme.
Untuk mendapatkan beberapa wilayah di Sinai, Israel memberikan
tawaran berupa pembangunan infrastruktur dan penanaman investasi di wilayah
tersebut. Israel juga akan menempatkan rakyat Palestina di wilayah Rafah bagian
Mesir sebagai bukti keseriusan Israel dalam usaha mewujudkan perdamaian dalam
waktu yang cepat.
Beberapa waktu lalu, seorang menteri Israel, Ayoub Kara, juga
membocorkan sebuah rencana yang disebutnya berasal dari Al-Sisi. Rencana itu
adalah mendirikan negara Palestina di wilayah Jalur Gaza dan Sinai. Untuk maksud
tersebut, Al-Sisi akan merelakan 1600 km wilayah Sinai untuk digabungkan dengan
Jalur Gaza. Di wilayah gabungan tersebutlah akan berdiri negara Palestina
merdeka tak bersenjata.
Menurut Kara, perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu,
dan presiden Amerika, Donald Trump, akan mengadopsi rencana Mesir ini. Rakyat Palestina
harus melepaskan Tepi Barat, termasuk di dalamnya kota Al-Quds dan Masjidil
Aqsa, untuk mendapatkan kemerdekaan di atas wilayahnya sendiri, Jalur Gaza dan
Sinai. (thenewkhalij/alodunia.com)