Kehilangan Suami dan Anak-anaknya dalam Pembantaian RABIA, Apa Kata Ibu Tegar Ini? - www.alodunia.com

728x90 AdSpace

Trending

Kehilangan Suami dan Anak-anaknya dalam Pembantaian RABIA, Apa Kata Ibu Tegar Ini?

alodunia.com – Hari ini tepat empat tahun berlalu pembantaian terhadap demonstran pembela demokrasi di Bundaran Rabiah, Mesir. Kasus pembantaian yang menewaskan 1104 orang dalam waktu hanya kurang dari 12 jam ini belum menemukan keadilannya.

Sanaa Abdel Gawad Mohamed salah seorang yang masih berjuang mendapatkan keadilan untuk putrinya, Asmaa Beltagy yang menjadi korban meninggal saat itu, suami dan dua putranya yang saat ini masih mendekam dalam penjara. Bahkan suaminya, Mohamed Beltagy, yang merupakan salah satu pimpinan Ikhwanul Muslimin, adalah orang yang paling mendapatkan perlakuan kejam di penjara.

Kepada Egypt Window, Senin (14/8/2017) hari ini, Sanaa mengatakan, “Belum ada perkembangan berarti dalam mengusut dan mengadili orang yang terlibat dalam pembantaian di Bundaran Rabiah. Yang berubah hanyalah tahunnya peringatannya saja. Satu, dua, tiga, dan sekarang sudah tahun keempat. Penguasa kudeta, Al-Sisi, sama sekali belum tersentuh hukum. Bahkan sekarang semakin kejam dalam menghabisi oposisinya.”

“Namun demikian, kita tidak kehabisan harapan. Jika rakyat Mesir yang semakin menderita ini bersatu, dan kembali turun jalan semuanya seperti pada tanggal 25 Januari 2011, maka Mesir akan terselamatkan. Karena setiap hari di bawah penguasa militer, kondisi Mesir semakin memburuk. Tanah dan air sudah mulai lepas dari kita,” demikian ungkapnya.

Ternyata, menurutnya Sanaa, dirinya sama sekali tidak bisa mengunjungi suaminya di penjara. Semua info tentang diri suaminya pasti datang lewat tim pengacaranya. “Pesan terakhir dari beliau adalah bahwa satu-satunya jalan untuk melawan penguasa kudeta militer adalah persatuan rakyat. Karena beliau sangat sedih, para pembela demokrasi sudah mulai pecah,” demikian katanya.

Sanaa juga menyatakan menolak keras tawaran rekonsiliasi dengan penguasa kudeta yang telah membantai rakyatnya. Namun demikian, Sanaa sangat menyambut rekonsiliasi antar sesama elemen bangsa. “Walaupun elemen tersebut dulunya termasuk dalam pendukung militer pengkudeta,” ungkapnya dengan jiwa besar. (egyptwindow/alodunia.com)
Kehilangan Suami dan Anak-anaknya dalam Pembantaian RABIA, Apa Kata Ibu Tegar Ini? Reviewed by Alo Dunia on 8/14/2017 Rating: 5 alodunia.com – Hari ini tepat empat tahun berlalu pembantaian terhadap demonstran pembela demokrasi di Bundaran Rabiah, Mesir. Kasus pem...