alodunia.com – Media-media Arab Saudi meramaikan
pemberitaan tentang ditangkapnya sejumlah ulama dan dai beberapa hari yang
lalu. Mereka diberitakan ditangkap karena tuduhan mata-mata, mendukung
organisasi teroris, dan perbuatan membahayakan keamanan negara. Organisasi yang
disebutkan mendapat dukungan mereka juga dipublikasikan, yaitu ISIS, Ikhwanul
Muslimin, dan intelijen Qatar.
Pihak keamanan Arab Saudi melakukan operasi penangkapan
terhadap sejumlah ulama, dai, dan sastrawan. Jumlah mereka mencapai 20 orang. Badan
intelijen menyatakan telah berhasil mendeteksi aktivitas mereka yang membahayakan
Arab Saudi dan menguntungkan pihak asing. Selain warga negara Saudi, beberapa
di antara mereka juga berkewarganegaraan asing.
Seperti dilansir Reuters dari sumber informasi kerajaan,
Selasa (12/9/2017) kemarin, tokoh-tokoh yang ditangkap itu dituduh melakukan
aktivitas memata-matai dan berkomunikasi dengan pihak asing seperti jamaah
Ikhwanul Muslimin yang dimasukkan Arab Saudi dalam daftar organisasi teroris. Mereka
juga dituduh menerima dana dari dua negara lain (tidak disebut negara mana)
untuk digunakan mengguncang keamanan Saudi.
Sementara surat kabar Al-Watan menyebutkan
organisasi-organisasi sosial yang mereka miliki digunakan untuk mendukung dan
mendanai terorisme. Ulama-ulama ini juga dituduh menggunakan popularitas di
media sosial untuk mengelabui publik sebagai tokoh pembaharu. Surat kabar
Al-Madina menyebutkan, para tokoh itu akan dijerat dengan undang-undang
pemberantasan terorisme. Hukumannya antara 3 hingga 20 tahun.
Adapun informasi yang bisa didapat dari sumber-sumber The
New Khalij menyebutkan, para tokoh ulama dan dai itu sebenarnya ditangkap
karena tuduhan lain. Mereka tidak mau tunduk dengan instruksi istana untuk
melancarkan kritikan-kritikan kepada pemerintah Qatar. Mereka sudah mendapatkan
instruksi melalui penasihat istana, Saud Al-Qahtani, dan direktur stasiun
Al-Arabia, Turki Al-Dakhil, namun mereka menolak. (newkhalij/alodunia.com)