alodunia.com – Mufti utama Arab Saudi, Syaikh
Abdulaziz bin Abdullah Al Ay-Syaikh, menekankan bahwa Kerajaan Arab Saudi
didirikan dengan dasar Al-Quran dan Sunah Rasulullah saw. Tidak ada peluang
untuk partai politik dan aliran pemikiran.
Seperti dilansir Al-Jazirah.com, Jumat (15/9/2017) hari ini, Syaikh Al Ay-Syaikh juga mengatakan, “Seorang Muslim diperintahkan untuk selalu
bersama jamaah umat Islam, dan memegang janji setianya kepada pemimpin. Allah
Taala sudah memberikan kita nikmat yang sangat besar berupa pemerintahan yang
didasarkan kepada Al-Quran dan Sunah.”
Syaikh Al Ay-Syaikh juga memperingatkan warga untuk tidak terbawa
propaganda-propaganda yang dilancarkan oleh para juru dakwah keburukan dan
kekacauan yang hanya ingin terjadi kekacauan dalam masyarakat. Mereka juga
ingin pemimpin tidak lagi ditaati oleh rakyatnya. “Padahal Islam memerintahkan
kita untuk bersatu dalam sikap. Mengharamkan perpecahan,
pengelompokan-pengelompokan,” tandasnya.
Syaikh Al Ay-Syaikh menambahkan, “Keamanan, kesolidan nasional, persatuan
masyarakat, dan pemeliharaan tanah suci, adalah harta paling mahal yang kita
miliki setelah kemuliaan karena Islam dan menjaga agama.”
Pernyataan sikap mufti Syaikh Al Ay-Syaikh ini sepertinya untuk
mengomentari kondisi politik yang sedang memanas di Arab Saudi. Sebanyak lebih
dari 20 tokoh ulama, dai, sastrawan, dan seniman, dikabarkan ditangkap dan
ditahan dengan tuduhan mempunyai hubungan spionase dengan pihak luar Arab
Saudi. (alodunia.com)