alodunia.com – Kawasan Timur Tengah terguncang lagi oleh arogansi
Presiden AS Donald Trump. Langkah Trump mengakui Jerusalem sebagai ibukota
Israel bukan saja blunder tetapi ahistoris.
Langkah Trump akan mengeskalasi ketegangan kawasan Timur
Tengah dan menambah luka warga Palestina. Terbukti intervensi Amerika di Irak
dan Libya hanya menyisakan puing-puing negara gagal dan krisis kemanusiaan.
Tidak berlebihan jika ada yg menilai ini adalah langkah
Trump utk mengalihkan isu karena tekanan politik di dalam negeri. Sudah lama
Amerika menempatkan masalah internasional sebagai komoditas politik dalam
negeri mereka. Artinya, mereka mengintervensi dan merusak negara lain untuk
kepentingan politik domestik mereka sendiri. Ini tidak adil dan tidak beradab.
Saya mengapresiasi pernyataan tegas Presiden Jokowi terhadap
langkah Trump tersebut. Indonesia harus ikut dalam upaya menghapus penjajahan sebagaimana
tertuang dalam konstitusi. Indonesia harus konsisten dalam sikap terhadap
Palestina. Kita pernah tunjukkan sikap kepada Afrika Selatan ketika
masih menganut apartheid. Kini kita bersahabat dengan Afsel. Bahkan Nelson
Mandela menjadi penggemar batik Indonesia.
Sebagai negeri muslim demokratis terbesar di dunia dan
negara terbesar di ASEAN, sudah waktunya Indonesia berperan di panggung
geopolitik dunia. Yaitu ketika tatanan global sekarang sedang terseok-seok. Bung
Karno menggalang kekuatan negara-negara Asia-Afrika utk melawan kolonialisme,
dan menggagas Gerakan Non Blok untuk keluar dari perang ideologi komunisme vs
kapitalisme.
Indonesia harus segera menggalang negara Islam yang
tergabung dalam OKI untuk merapatkan
barisan. Peran kepemimpinan Indonesia harus terasa di OKI. Ini tanggung jawab
sejarah. Dunia tanpa penjajahan dan penindasan adalah cita-cita kita semua..
Kobarkan semangat Indonesia!
Penulis: Anis Matta, @anismatta