alodunia.com – Direkur badan intelijen Israel
(Shabak), Nadav Argaman, Ahad (24/12/2017) kemarin, mengungkapkan ketakutannya
melihat perkembangan perlawanan rakyat Palestina akhir-akhir ini. Disebutnya akan
ada akibat yang sangat buruk.
Di depan komisi luar negeri dan keamanan di Knesset, Argaman
mengatakan, “Kondisi Israel dalam waktu dekat ini akan sangat sulit. Hal itu
merupakan efek nyata perlawanan sipil Palestina yang sangat besar. Sementara kondisi
stabil yang saat ini dirasakan di wilayah Israel adalah hal yang menipu dan
menyesatkan.”
Kondisi seperti ini disebabkan beberapa faktor. Di antaranya,
menurut Argaman, adalah karena sulitnya mencapai rekonsiliasi, dan di saat yang
sama, otoritas Palestina terus memprovokasi warga sipil untuk melakukan unjuk rasa.
Kondisi yang sulit dikendalikan ini akan berlangsung minimal hingga setengah
tahun ke depan.
Ada hal lain yang sangat mengkhawatirkan Shabak. Argaman
menyebut bahwa HAMAS (yang notabene berkuasa di Jalur Gaza) terus berusaha
melakukan operasi militer di Tepi Barat (wilayah kekuasaan Gerakan Fatah). “HAMAS
berusaha menggoyang kekuasaan pemerintah Otoritas Palestina,” kata Argaman.
Sementara kondisi keamanan di Jalur Gaza, menurut Argaman,
jauh lebih membahayakan dari waktu-waktu sebelumnya. (aqsatv/alodunia.com)