alodunia.com – Mayoritas pengamat dan politisi
berkeyakinan bahwa presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi dan kebanyakan penguasa
negara Arab terlibat dalam keputusan kontroversial Presien Trump. Sejak lama mereka
sudah mengetahui bahwa Presiden Trump akhirnya akan menetapkan keputusan
pemindahan kantor kedutaan besar Amerika ke kota Al-Quds. Jadi keputusan itu
telah disetujui juga oleh para penguasa Arab.
Bahkan menteri intelijen dan transportasi Israel, Yisrael
Katz, mengatakan bahwa Amerika telah melakukan koordinasi dengan para penguasa
Arab terkait pengakuan kota Al-Quds sebagai ibukota Israel. Dalam wawancara
dengan channel 10 Televisi Israel, Katz mengatakan, “Koordinasi yang dilakukan
Amerika bertujuan untuk memastikan bahwa para penguasa itu turut mengantisipasi
gelombang protes yang akan dilakukan rakyat Palestina.
Sementara pengamat politik asal Israel mengatakan keputusan
Trump sudah disetujui Abdel Fattah Al-Sisi dan istana Arab Saudi. Menurutnya,
keputusan sebesar ini tidak mungkin diambil tanpa mendapatkan persetujuan
dengan negara-negara kawasan, terutama Mesir dan Arab Saudi. “Palestina
membayar mahal perubahan ekstrem yang terjadi di kawasan Timur Tengah saat ini,”
katanya.
Sementara itu, anggota parlemen
Mesir, Haitham El-hariri, mengatakan bahwa sebenarnya Trump tidak memerangi
terorisme. Yang dia perangi hanyalah Islam, Muslimin, dan negara-negara Arab. Katanya,
“Kejadian ini adalah aib besar untuk para penguasa Arab. Bukan karena kita negara
yang lemah. Tapi karena para pemimpin kita adalah orang-orang yang tidak layak
menjadi pemimpin.” (rassd/alodunia.com)
Penulis: Shadi Imad - @8bLe5Yahxi3Dmtc