alodunia.com – Laporan sebuah penelitian, Sabtu
(18/8/2018) kemarin, menyebutkan bahwa sekitar 24 ribu Muslim Rohingya
meninggal dunia di Myanmar dalam gelombang pengungsian terakhir yang berawal pada
tahun lalu.
Laporan disiapkan para peneliti dari Australia, Bangladesh,
Kanada, Norwegia, dan Filipina itu yang disponsori oleh Ontario International
Development, Kanada, dan diterbitkan oleh agensi Bangladesh bernama UNB.
Dalam laporan itu memerincikan bahwa ada 18 ribu perempuan
dan gadis muda Rohingnya yang mengalami pemerkosaan sejak bulan agustus 2017
silam.
Sementara sebanyak 41.192 orang mengalami luka akibat
tembakan senjata api yang dilakukan oleh militer Myanmar dalam operasi
kekerasan terakhir. Selebihnya ada 114.872 orang yang menjadi korban pemukulan.
Adapun kerugian fisik, ada 115.026 rumah yang dibakar, dan
113 ribu rumah yang dihancurkan.
Angka-angka ini didapatkan para peneliti dari analisis data
yang mereka kumpulkan, dan wawancara dengan banyak pengungsi.
(dailysabah/alodunia.com)