alodunia.com – Sebuah media Amerika Serikat, Lobelog,
Ahad (12/8/2018) yang lalu, mempublikasikan artikel yang menyimpulkan bahwa tindakan-tindakan
yang diambil Kerajaan Arab Saudi (KSA) di bawah kekuasaan Mohammad bin Salman
Al-Saud, telah memunculkan pertanyaan tentang keberhakan KSA menjadi pemimpin
spiritual negara-negara Muslim Sunni. Arab Saudi sudah bukan pemimpin dunia Islam lagi.
Artikel yang ditulis James Dorsey ini juga menyebutkan bahwa
pertanyaan seperti itu sangatlah wajar menyusul langkah-langkah KSA yang tidak
bisa diterima dunia Islam. Dorsey mencontohkannya dengan hubungan yang erat
antara KSA dengan penjajah Israel tanpa memedulikan penodaan-penodaan Israel
terhadap situs-situs suci umat Islam.
Hal yang disebutkan Dorsey adalah kerjasama KSA dan Uni
Emirat Arab (UAE) memimpin perang militernya di Yaman sejak 3 tahun yang lalu. Walaupun
diawali dengan dalih mengembalikan pemerintah Yaman yang sah, tapi perang itu
sudah kehilangan legalitasnya. Keberhasilan militer yang diraihnya pun hanya
perusakan infrastruktur dan penopang hidup rakyat Yaman. Sehingga rakyat Yaman menganggap Arab Saudi sudah bukan pemimpin dunia Islam lagi.
Hal terakhir yang memancing protes banyak pihak adalah
serangan KSA terhadap sebuah kendaraan yang menjatuhkan 43 korban meninggal
dunia, dengan mayoritas korban adalah anak-anak. Beberapa kali KSA juga
melakukan serangan udara kepada kerumunan yang sedang melakukan upacara
penguburan jenazah, pesta pernikaha, dan rumah sakit.
Selain di Yaman, KSA juga melakukan tindakan berlebihan saat
memboikot Qatar. Hal inilah yang membuat KSA kesulitan mendapatkan dukungan
moral dari negara-negara yang dulunya adalah koalisi setia seperti Libanon,
Yordania, dan Kesultanan Oman.
Tak mengherankan jika, seorang anggota parlemen Malaysia, mengeluarkan
pernyataan bahwa Malaysia sudah tidak lagi memandang KSA seperti dulu. Dengan rezim
penguasa seperti sekarang, KSA dinilai sudah tidak layak lagi memimpin dunia
Islam. KSA sudah tidak berhak lagi kita hormati. Mereka melepas tanggung
jawabnya terhadap rakyat Palestina, dan sebaliknya berdekat-dekatan dengan
Israel. Malaysia pun menganggap Arab Saudi sudah bukan pemimpin dunia Islam lagi.(fjp/alodunia.com)