alodunia.com – Beberapa jam setelah terjadi penahanan
Mohamed Mahsoub di Italia (1/8/2018) kemarin, tagar dukungan kepadanya menjadi
trending topic di Twitter. Banyak tokoh dan lembaga hukum dan HAM yang juga memberikan
kecaman terhadap penahanan mantan menteri, akademisi dan pejuang demokrasi ini.
Para tokoh itu menekankan bahwa penahanan Mahsoub tidak ada
kaitannya dengan afiliasi dan keagamaannya, tapi hanya karena Mahsoub adalah
penentang kudeta militer di Mesir. Hal semacam ini sangat mungkin terjadi di
Mesir di tengah semakin puruknya kondisi peradilan dan HAM. Setiap penentang
kudeta bisa saja ditahan dengan alasan yang difabrikasi. Mahsoub adalah tokoh Ikhwanul Muslimin yang sempat menjadi menteri Hukum di masa pemerintahan Presiden Mohamed Mursi.
Sebuah lembaga yang menaungi warga Mesir di luar negeri,
International Coalition for Egyptian Abroad (ICEGA), dalam siaran persnya,
menimpakan pemerintah Italia agar tanggung jawab atas keselamatan Mahsoub. Menurutnya,
beberapa LSM di Eropa khawatir peristiwa ini memang hasil dari koordinasi antara
pemerintah Mesir dan Italia. Hal ini tentu akan memperburuk citra Italia yang
mempunyaii tradisi demokrasi yang terhormat.
Sementara itu tokoh pemikir dan akademisi Timur Tengah,
Mohamed Mukhtar Shinqiti, mengatakan, “Dr. Mohamed Mahsoub adalah salah seorang
yang merdeka dan memperjuang HAM rakyat Mesir. Selama ini dia membela prinsip-prinsip
yang diperjuangkan dalam Revolusi 25 Januari. Saat ini dia terancam akan
diekstradisi pemerintah Italia kepada penguasa haus darah di Kairo, As-Sisi. Wajib
bagi seluruh tokoh kebebasan di Mesir dan dunia untuk menyelamatkannya.”
(fj-p/alodunia.com)